BRI Terus Pacu Bisnis Mikro
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BRI) berkomitmen untuk terus memfokuskan diri pada sektor usaha mikro.
Porsi pinjaman BRI di sektor usaha mikro pun dijaga di atas 30%. Corporate Secretary BRI Budi Satria mengatakan, hingga akhir Juni 2015 total pinjaman di segmen mikro tercatat tumbuh sebesar 15% (year on year /yoy) menjadi Rp165,8 triliun, dengan jumlah nasabah pinjaman mencapai 7,5 juta serta tingkat kredit bermasalah (nonperforming loan /NPL) yang hanya sebesar 1,6% (gross ).
”Sedangkan, pertumbuhan micro funding tercatat 12,2% (yoy) menjadi Rp164,3 triliun. Komposisi 85,3% merupakan current account saving account atau dana murah,” jelas Budi dalam keterangan tertulis kemarin. Sektor usaha mikro saat ini mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, sektor usaha mikro berperan dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal serta pemberdayaan masyarakat.
Dalam kondisi krisis dan perlambatan perekonomian nasional, sektor usaha mikro terbukti lebih tangguh dibanding sektor usaha yang berskala besar. Budi menambahkan, BRI optimistis penyaluran pinjaman di sektor usaha mikro bisa tumbuhdikisaran17-18% tahun ini. Selain pertumbuhan pinjaman dan simpanan, fokus lainnya adalah menjaga kualitas kredit atau level NPL di segmen mikro.
Menurut Budi, untuk mencapai pertumbuhan di kisaran tersebut, salah satu upaya BRI adalah dengan meningkatkan jangkauan jasa layanan perbankan di sektor usaha mikro hingga ke wilayah-wilayah terpencil. ”Dua ujung tombak BRI untuk meningkatkan jangkauan jasa layanan perbankan hing-ga ke wilayah-wilayah terpencil adalah Teras BRI dan Agen BRILink,” ujarnya.
Sepanjang Januari hingga Juni 2015, Teras BRI dan Teras BRI Keliling telah membukukan pertumbuhan penyaluran pinjaman sebesar 28,9% (yoy) atau menjadi Rp15,6 triliun, dari Rp12,1 triliun pada tahun sebelumnya. Sementara, nilai simpanan tercatat sebesar Rp6,8 triliun atau tumbuh sebesar 41,7% (yoy). Jumlah unit juga bertambah dari 2.907 pada tahun lalu, menjadi 3.141 unit.
Sedangkan, agen BRILink tercatat 32.483 agen yang tersebar hingga seluruh pelosok Indonesia, dengan lebih dari 4,3 juta transaksi selama semester I/2015. Lebih lanjut Budi menjelaskan bahwa pengembangan sektor usaha mikro harus dilakukan secara menyeluruh.
Atas dedikasi dan kerja kerasnya di bidang perbankan mikro, barubaru ini BRI mendapatkan penghargaan bergengsi dari The Asian Banker berupa Best Microfinance Business 2015.
Hafid fuad
Porsi pinjaman BRI di sektor usaha mikro pun dijaga di atas 30%. Corporate Secretary BRI Budi Satria mengatakan, hingga akhir Juni 2015 total pinjaman di segmen mikro tercatat tumbuh sebesar 15% (year on year /yoy) menjadi Rp165,8 triliun, dengan jumlah nasabah pinjaman mencapai 7,5 juta serta tingkat kredit bermasalah (nonperforming loan /NPL) yang hanya sebesar 1,6% (gross ).
”Sedangkan, pertumbuhan micro funding tercatat 12,2% (yoy) menjadi Rp164,3 triliun. Komposisi 85,3% merupakan current account saving account atau dana murah,” jelas Budi dalam keterangan tertulis kemarin. Sektor usaha mikro saat ini mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, sektor usaha mikro berperan dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal serta pemberdayaan masyarakat.
Dalam kondisi krisis dan perlambatan perekonomian nasional, sektor usaha mikro terbukti lebih tangguh dibanding sektor usaha yang berskala besar. Budi menambahkan, BRI optimistis penyaluran pinjaman di sektor usaha mikro bisa tumbuhdikisaran17-18% tahun ini. Selain pertumbuhan pinjaman dan simpanan, fokus lainnya adalah menjaga kualitas kredit atau level NPL di segmen mikro.
Menurut Budi, untuk mencapai pertumbuhan di kisaran tersebut, salah satu upaya BRI adalah dengan meningkatkan jangkauan jasa layanan perbankan di sektor usaha mikro hingga ke wilayah-wilayah terpencil. ”Dua ujung tombak BRI untuk meningkatkan jangkauan jasa layanan perbankan hing-ga ke wilayah-wilayah terpencil adalah Teras BRI dan Agen BRILink,” ujarnya.
Sepanjang Januari hingga Juni 2015, Teras BRI dan Teras BRI Keliling telah membukukan pertumbuhan penyaluran pinjaman sebesar 28,9% (yoy) atau menjadi Rp15,6 triliun, dari Rp12,1 triliun pada tahun sebelumnya. Sementara, nilai simpanan tercatat sebesar Rp6,8 triliun atau tumbuh sebesar 41,7% (yoy). Jumlah unit juga bertambah dari 2.907 pada tahun lalu, menjadi 3.141 unit.
Sedangkan, agen BRILink tercatat 32.483 agen yang tersebar hingga seluruh pelosok Indonesia, dengan lebih dari 4,3 juta transaksi selama semester I/2015. Lebih lanjut Budi menjelaskan bahwa pengembangan sektor usaha mikro harus dilakukan secara menyeluruh.
Atas dedikasi dan kerja kerasnya di bidang perbankan mikro, barubaru ini BRI mendapatkan penghargaan bergengsi dari The Asian Banker berupa Best Microfinance Business 2015.
Hafid fuad
(ars)