Bursa China Jatuh, Orang Terkaya Asia Kehilangan Rp50 T
A
A
A
SHANGHAI - Orang terkaya di Asia kehilangan USD3,6 miliar atau setara Rp50,4 triliun (kurs Rp14.000/USD) kemarin, kehilangan paling besardi antara semua miliarder di seluruh dunia.
Hal itu disebabkan jatuhnya bursa saham China, dengan risiko terbesar sejak 2007, sehingga mendorong gelombang aksi jual meluas di seluruh dunia.
Berdasarkan indeks miliarder Bloomberg, Wang Jianlin kehilangan sahamnya senilai USD2 miliar di Dalian Wanda Commercial Properties Co, setelah saham pengembang properti yang terdaftar di bursa Hong Kong tersebut anjlok 17% ke level terendah sejak go public pada Desember tahun lalu.
Wang juga kehilangan hampir USD1 miliar dari saham Wanda Cinema Line Co yang terdaftar di indeks Shenzhen, yang turun terdalam sebesar 10% pada Senin. Kekayaannya tercatat menjadi USD31,2 miliar setelah tergerusnya saham.
Sementara bursa saham China jatuh pada Senin setelah stimulus pemerintah gagal mengangkat kepercayaan investor akibat perlambatan perekonomian. Koreksi tajam ini menyebar ke wilayah lain di seluruh dunia, di mana kekayaan orang kaya juga mengalami penyusutan.
Sekitar USD124 miliar kekayaan dari sekitar 400 orang terkaya di dunia telah hilang karena aksi jual global yang mendorong indeks Standard & Poor 500 ke wilayah koreksi kali pertama dalam hampir empat tahun.
"Semua orang mungkin terlalu pesimis tentang pasar saham saat ini. Ada banyak kepanikan jual di pasar," kata analis di Capital Securities Corp Amy Lin, seperti dilansir Reuters, Selasa (25/8/2015).
Kekayaan sebanyak 24 miliarder berkurang lebih dari USD1 miliar pada hari Senin. ke-24 miliarder itu, termasuk Bill Gates, yang kekayaannya turun USD3,2 miliar dan pendiri Inditex SA Amancio Ortega, yang kekayaannya turun USD1,5 miliar.
Sementara miliarder dari Meksiko, Carlos Slim kehilangan USD1,6 miliar. Kendati demikian, miliarder Asia paling menderita setelah indeks Shanghai anjlok 8,5% pada penutupan Senin lalu, yang menghapus keuntungan sepanjang tahun ini.
Miliarder dari Asia kehilangan seperlima dari kekayaan mereka dalam tiga bulan terakhir dan USD54 miliar sejak awal perdagangan akhir pekan lalu.
Miliarder China kehilangan lebih dari USD14 miliar pada hari Senin atau 6% dari total kekayaan bersih mereka. Sedangkan miliarder India tercatat kehilangan sekitar 6,6% dari kekayaan mereka secara keseluruhan.
Hal itu disebabkan jatuhnya bursa saham China, dengan risiko terbesar sejak 2007, sehingga mendorong gelombang aksi jual meluas di seluruh dunia.
Berdasarkan indeks miliarder Bloomberg, Wang Jianlin kehilangan sahamnya senilai USD2 miliar di Dalian Wanda Commercial Properties Co, setelah saham pengembang properti yang terdaftar di bursa Hong Kong tersebut anjlok 17% ke level terendah sejak go public pada Desember tahun lalu.
Wang juga kehilangan hampir USD1 miliar dari saham Wanda Cinema Line Co yang terdaftar di indeks Shenzhen, yang turun terdalam sebesar 10% pada Senin. Kekayaannya tercatat menjadi USD31,2 miliar setelah tergerusnya saham.
Sementara bursa saham China jatuh pada Senin setelah stimulus pemerintah gagal mengangkat kepercayaan investor akibat perlambatan perekonomian. Koreksi tajam ini menyebar ke wilayah lain di seluruh dunia, di mana kekayaan orang kaya juga mengalami penyusutan.
Sekitar USD124 miliar kekayaan dari sekitar 400 orang terkaya di dunia telah hilang karena aksi jual global yang mendorong indeks Standard & Poor 500 ke wilayah koreksi kali pertama dalam hampir empat tahun.
"Semua orang mungkin terlalu pesimis tentang pasar saham saat ini. Ada banyak kepanikan jual di pasar," kata analis di Capital Securities Corp Amy Lin, seperti dilansir Reuters, Selasa (25/8/2015).
Kekayaan sebanyak 24 miliarder berkurang lebih dari USD1 miliar pada hari Senin. ke-24 miliarder itu, termasuk Bill Gates, yang kekayaannya turun USD3,2 miliar dan pendiri Inditex SA Amancio Ortega, yang kekayaannya turun USD1,5 miliar.
Sementara miliarder dari Meksiko, Carlos Slim kehilangan USD1,6 miliar. Kendati demikian, miliarder Asia paling menderita setelah indeks Shanghai anjlok 8,5% pada penutupan Senin lalu, yang menghapus keuntungan sepanjang tahun ini.
Miliarder dari Asia kehilangan seperlima dari kekayaan mereka dalam tiga bulan terakhir dan USD54 miliar sejak awal perdagangan akhir pekan lalu.
Miliarder China kehilangan lebih dari USD14 miliar pada hari Senin atau 6% dari total kekayaan bersih mereka. Sedangkan miliarder India tercatat kehilangan sekitar 6,6% dari kekayaan mereka secara keseluruhan.
(rna)