Devaluasi Yuan Pelajaran Baru Ekonomi RI

Selasa, 25 Agustus 2015 - 23:10 WIB
Devaluasi Yuan Pelajaran...
Devaluasi Yuan Pelajaran Baru Ekonomi RI
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, penurunan nilai mata uang (devaluasi) yang dilakukan China terhadap yuan menjadi pelajaran baru bagi Indonesia.

Kebijakan penurunan mata uang pernah dilakukan Jepang terhadap yen‎ sekitar 20%, namun dampaknya tidak seramai saat yuan terdevaluasi.

"Memang begini, sebenarnya kejadian seperti devaluasi uang China itu pengalaman baru. Sebetulnya Jepang itu tadinya 20% dia turunkan nilai mata uangnya. Tidak ramai itu pasar, menarik sekali. Kok yang ini (China) ramai?" ujarnya di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (25/8/2015).

Bahkan, lanjut dia, pasar tidak tahu persis dampak devaluasi yuan tersebut terhadap kondisi keuangan global. Hal ini terbukti saat kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat drop sekitar 5% dan pada penutupan membaik sekitar 3%.

"Kenapa? Ya itu dia. Orang enggak tau. Kalau enggak tau, pasang dulu nanti baru nanya ke sana ke mari," imbuhnya. (Baca: Negara Tirai Bambu Goyang Pasar Uang dan Saham Dunia)

Menurut Darmin, pelemahan nilai tukar yuan ini seharusnya yang paling terkena dampak adalah pesaing Negeri Tirai Bambu tersebut. "Gini, sekarang sebetulnya China devaluasi. Siapa yang paling bersaing dengan dia, itu dia yang paling terkena harusnya," tandas mantan Gubernur BI itu.

Baca juga:

Bursa China Jatuh, Orang Terkaya Asia Kehilangan Rp50 T

SBY Minta Jokowi Belajar dari Krisis 2008

Rupiah dan IHSG Akan Membaik jika Faktor Ini Terpenuhi
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7649 seconds (0.1#10.140)