Rupiah Loyo, Industri di Daerah Ini Kurangi Jam Kerja

Rabu, 26 Agustus 2015 - 14:02 WIB
Rupiah Loyo, Industri di Daerah Ini Kurangi Jam Kerja
Rupiah Loyo, Industri di Daerah Ini Kurangi Jam Kerja
A A A
KUDUS - Dampak pelemahan rupiah mulai dirasakan kalangan perusahaan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng). Perusahaan mulai melakukan sejumlah langkah efisiensi seiring imbas tidak bergairahnya laju perekonomian nasional.

Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Kudus Hamidin mengatakan, industri padat karya dan industri yang mengandalkan bahan baku impor di Kota Kretek terimbas situasi ekonomi.

Menurutnya, atas kondisi tersebut, perusahaan terpaksa mengevalusi, menghitung dan melakukan efisiensi di berbagai lini. Mulai urusan pembelanjaan, produksi hingga operasional.

"Sudah ada belasan industri padat karya dan industri yang menggunakan bahan baku impor yang melakukan efisiensi seiring kondisi terakhir," kata Hamidin tanpa merinci nama dan sektor usaha perusahaan tersebut, Rabu (26/8/2015).

Langkah efisiensi yang paling banyak dilakukan yakni yang berkaitan dengan biaya pekerja. Perusahaan terpaksa menghitung ulang hari dan jam kerja.

Hamidin mencontohkan, jika sebelumnya pekerja bekerja selama tujuh jam, kini dipangkas hanya lima jam per hari. Selain itu, jika sebelumnya pekerja bekerja selama enam hari kerja tiap pekan.

Atas dasar itu, saat ini dikurangi hanya tinggal 3-5 hari tiap pekannya. Langkah itu dilakukan dengan mengatur jumlah pekerja yang masuk kerja. "Untungnya meski kondisi sulit namun belum ada pemutusan hubungan kerja (PHK)," terangnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7508 seconds (0.1#10.140)