Bank Mandiri Bangun Kewirausahaan Santri di Makassar
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berkolaborasi dengan Pondok Pesantren Immim Putra Makassar menggelar workshop untuk membangun jiwa kewirausahaan santri dan menciptakan wirausaha tangguh yang dapat berperan pada perekonomian.
Workshop yang diikuti sekitar 500 santri tersebut diisi pemaparan materi mengenai peluang wirausaha di lingkungan pesantren serta beberapa tips berwirausaha dan etika bisnis.
Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, pesantren menyimpan potensi bibit wirausaha yang perlu diberikan pembinaan dan pendampingan agar mampu mengasah kemampuan berbisnis yang sesuai dengan kearifan lokal.
"Pesantren telah lama mengakar di masyarakat. Hal ini merupakan kekuatan yang dapat membangkitkan semangat masyarakat dalam meraih kemajuan hidup. Melalui program ini, kami ingin meningkatkan keterampilan santri pondok pesantren di wilayah Makassar untuk menumbuhkan sense of business, sehingga akan tercipta wirausaha-wirausaha muda potensial," katanya di Pesantren Immim Putra, Makassar, Kamis (27/8/2015).
Dalam workshop tersebut, Bank Mandiri menghadirkan CEO Petak Umpet M Arief Budiman, serta Pemenang kompetisi Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2010 asal Makassar yaitu Andi Arham-CEO Kretakupa Printing dan Finalis WMM yang juga merupakan alumni Pesantren Immim Putra Makassar yaitu Rachmat Almuarrif-Owner Browcyl Indonesia, untuk berbagi pengalaman.
Dalam kesempatan tersebut, Bank Mandiri juga menyerahkan hibah pengadaan sarana pendidikan senilai Rp50 juta untuk Pondok Pesantren Immim Putra Makassar dan Rp225 juta untuk 9 pondok pesantren lainnya di wilayah Makassar.
Program WMM merupakan bentuk kepedulian Bank Mandiri sekaligus dukungan untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa dan generasi muda. Pencarian bibit wirausaha muda baru ini dilakukan melalui pelaksanaan modul kewirausahaan di perguruan tinggi negeri dan swasta, pemberian beasiswa wirausaha, pelaksanaan workshop dan penganugerahan penghargaan.
Sementara, pembinaan berwirausaha dilakukan melalui pendidikan berwirausaha, pendampingan berwirausaha dan promosi pemasaran. WMM merupakan program unggulan karena diyakini mampu mengubah cara pandang mahasiswa dan generasi muda tentang wirausaha, menjadikan sektor UMKM sebagi sektor idaman untuk berkarya, meningkatkan kualitas dan jumlah usaha kecil.
Program ini juga dapat meningkatkan peran perbankan dalam menggerakkan sektor UMKM sebagai pilar dan penggerak perekonomian bangsa. Bahkan, institusi internasional seperti Enterprise Asia menganugerahi WMM sebagai program CSR terbaik di Asia untuk kategori Investment in People.
Sebagai rangkaian dari program WMM, Bank Mandiri juga telah menggelar program Mandiri Young Technopreneur dan program Wirausaha Sosial Mandiri guna menciptakan generasi muda Indonesia yang kritis, peka dan kreatif dalam menghadirkan inovasi tepat guna dan pemberdayaan sosial yang dapat mendorong kemajuan bangsa Indonesia.
Workshop yang diikuti sekitar 500 santri tersebut diisi pemaparan materi mengenai peluang wirausaha di lingkungan pesantren serta beberapa tips berwirausaha dan etika bisnis.
Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, pesantren menyimpan potensi bibit wirausaha yang perlu diberikan pembinaan dan pendampingan agar mampu mengasah kemampuan berbisnis yang sesuai dengan kearifan lokal.
"Pesantren telah lama mengakar di masyarakat. Hal ini merupakan kekuatan yang dapat membangkitkan semangat masyarakat dalam meraih kemajuan hidup. Melalui program ini, kami ingin meningkatkan keterampilan santri pondok pesantren di wilayah Makassar untuk menumbuhkan sense of business, sehingga akan tercipta wirausaha-wirausaha muda potensial," katanya di Pesantren Immim Putra, Makassar, Kamis (27/8/2015).
Dalam workshop tersebut, Bank Mandiri menghadirkan CEO Petak Umpet M Arief Budiman, serta Pemenang kompetisi Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2010 asal Makassar yaitu Andi Arham-CEO Kretakupa Printing dan Finalis WMM yang juga merupakan alumni Pesantren Immim Putra Makassar yaitu Rachmat Almuarrif-Owner Browcyl Indonesia, untuk berbagi pengalaman.
Dalam kesempatan tersebut, Bank Mandiri juga menyerahkan hibah pengadaan sarana pendidikan senilai Rp50 juta untuk Pondok Pesantren Immim Putra Makassar dan Rp225 juta untuk 9 pondok pesantren lainnya di wilayah Makassar.
Program WMM merupakan bentuk kepedulian Bank Mandiri sekaligus dukungan untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa dan generasi muda. Pencarian bibit wirausaha muda baru ini dilakukan melalui pelaksanaan modul kewirausahaan di perguruan tinggi negeri dan swasta, pemberian beasiswa wirausaha, pelaksanaan workshop dan penganugerahan penghargaan.
Sementara, pembinaan berwirausaha dilakukan melalui pendidikan berwirausaha, pendampingan berwirausaha dan promosi pemasaran. WMM merupakan program unggulan karena diyakini mampu mengubah cara pandang mahasiswa dan generasi muda tentang wirausaha, menjadikan sektor UMKM sebagi sektor idaman untuk berkarya, meningkatkan kualitas dan jumlah usaha kecil.
Program ini juga dapat meningkatkan peran perbankan dalam menggerakkan sektor UMKM sebagai pilar dan penggerak perekonomian bangsa. Bahkan, institusi internasional seperti Enterprise Asia menganugerahi WMM sebagai program CSR terbaik di Asia untuk kategori Investment in People.
Sebagai rangkaian dari program WMM, Bank Mandiri juga telah menggelar program Mandiri Young Technopreneur dan program Wirausaha Sosial Mandiri guna menciptakan generasi muda Indonesia yang kritis, peka dan kreatif dalam menghadirkan inovasi tepat guna dan pemberdayaan sosial yang dapat mendorong kemajuan bangsa Indonesia.
(izz)