BEI Ajak Mahasiswa Jadi Investor
A
A
A
YOGYAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus meningkatkan jumlah investor. Kali ini otoritas membidik mahasiswa berasal dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Direktur Pengembangan Perusahaan BEI Nicky Hogan mengatakan, hal ini merupakan program lanjutan yang dilakukan BEI untuk meningkatkan minat dan budaya berinvestasi. ”Masih sedikitnya investor yang ada Indonesia menjadi latar belakang kami untuk terus melakukan edukasi.
Kita merasakan masih rendahnya jumlah investor yang ada,” paparnya seusai acara pembukaan 4.500 rekening reksa dana di Yogyakarta kemarin. Dengan minimum investasi Rp100.000, para mahasiswa dapat memulai investasi di reksa dana saham dengan manajer investasi yaitu PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI).
Dia melanjutkan, kegiatan yang melibatkan mahasiswa baru UMY ini juga diberikan pemahaman untuk mengetahui pemanfaatan pasar modal kepada masyarakat luas. Selain itu, pencatatan rekening reksa dana syariah yang baru ini merupakan langkah bursa dalam memperdalam edukasi hingga level utilisasi.
”Dengan mengadakan beragam aktivitas pengenalan investasi di pasar modal, termasuk melalui edukasi reksa dana, akan semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati manfaat dari pasar modal,” katanya. Selain itu, ini merupakan upaya BEI untuk mendorong pencapaian investor aktif yang ada di Indonesia.
BEI sendiri menargetkan perolehan investor aktif baru hingga akhir tahun mencapai 100.000. Dia mengakui saat ini kepemilikan saham di Indonesia masih didominasi asing sebesar 64%. Investor lokal bukanlah mayoritas di bursa saham Indonesia. Dana investor lokal saat ini Rp1.000 triliun. Ini hanya mewakili 36% dari total dana yang ada di pasar modal.
Selain itu, dalam programnya BEI selaku SRO juga menggandeng beberapa perguruan tinggi untuk lebih mendekatkan pasar modal dengan para mahasiswa dengan cara membuka galeri bursa. ”Di UMY BEI sudah memiliki galeri investasi yang merupakan bagian dari kerja sama antara perguruan tinggi, BEI, dan perusahaan efek. Saat ini ada lebih dari 130 galeri investasi di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh sampai Jayapura,” ujar Nicky.
Dia menjelaskan, hingga akhir tahun terdapat 18 galeri yang akan diresmikan, sementara tahun depan BEI berencana akan menambah 20 galeri BEI lagi. ”Itu bagian dari edukasi. Tidak cukup hanya dengan pembukaan galeri, tentunya kegiatan yang dilakukan secara rutin seperti talkshow, sosialisasi, hingga roadshow akan terus dilakukan,” paparnya.
Presiden Direktur MAMI Legowo Kusumonegoro mengatakan, potensi investor aktif memang didapat dari para mahasiswa. Mahasiswa adalah agent of change dan bagian dari masyarakat yang bisa membantu masyarakat secara luas dan lebih maju. ”Edukasi itu penting karena belum banyak yang tahu pentingnya investasi sejak dini. Kita coba kepada mahasiswa untuk berinvestasi dengan modal Rp100.000 saja,” imbuhnya.
Dia melanjutkan, dengan kegiatan ini, MAMI mengajak para mahasiswa untuk lebih menyayangi orang tuanya dan menghargai uang saku yang diberikan orang tua. ”Dengan melakukan investasi sejak usia muda, tentunya dapat lebih memaksimalkan potensi imbal hasil investasi dalam jangka panjang,” ungkapnya.
Arsy ani s
Direktur Pengembangan Perusahaan BEI Nicky Hogan mengatakan, hal ini merupakan program lanjutan yang dilakukan BEI untuk meningkatkan minat dan budaya berinvestasi. ”Masih sedikitnya investor yang ada Indonesia menjadi latar belakang kami untuk terus melakukan edukasi.
Kita merasakan masih rendahnya jumlah investor yang ada,” paparnya seusai acara pembukaan 4.500 rekening reksa dana di Yogyakarta kemarin. Dengan minimum investasi Rp100.000, para mahasiswa dapat memulai investasi di reksa dana saham dengan manajer investasi yaitu PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI).
Dia melanjutkan, kegiatan yang melibatkan mahasiswa baru UMY ini juga diberikan pemahaman untuk mengetahui pemanfaatan pasar modal kepada masyarakat luas. Selain itu, pencatatan rekening reksa dana syariah yang baru ini merupakan langkah bursa dalam memperdalam edukasi hingga level utilisasi.
”Dengan mengadakan beragam aktivitas pengenalan investasi di pasar modal, termasuk melalui edukasi reksa dana, akan semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati manfaat dari pasar modal,” katanya. Selain itu, ini merupakan upaya BEI untuk mendorong pencapaian investor aktif yang ada di Indonesia.
BEI sendiri menargetkan perolehan investor aktif baru hingga akhir tahun mencapai 100.000. Dia mengakui saat ini kepemilikan saham di Indonesia masih didominasi asing sebesar 64%. Investor lokal bukanlah mayoritas di bursa saham Indonesia. Dana investor lokal saat ini Rp1.000 triliun. Ini hanya mewakili 36% dari total dana yang ada di pasar modal.
Selain itu, dalam programnya BEI selaku SRO juga menggandeng beberapa perguruan tinggi untuk lebih mendekatkan pasar modal dengan para mahasiswa dengan cara membuka galeri bursa. ”Di UMY BEI sudah memiliki galeri investasi yang merupakan bagian dari kerja sama antara perguruan tinggi, BEI, dan perusahaan efek. Saat ini ada lebih dari 130 galeri investasi di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh sampai Jayapura,” ujar Nicky.
Dia menjelaskan, hingga akhir tahun terdapat 18 galeri yang akan diresmikan, sementara tahun depan BEI berencana akan menambah 20 galeri BEI lagi. ”Itu bagian dari edukasi. Tidak cukup hanya dengan pembukaan galeri, tentunya kegiatan yang dilakukan secara rutin seperti talkshow, sosialisasi, hingga roadshow akan terus dilakukan,” paparnya.
Presiden Direktur MAMI Legowo Kusumonegoro mengatakan, potensi investor aktif memang didapat dari para mahasiswa. Mahasiswa adalah agent of change dan bagian dari masyarakat yang bisa membantu masyarakat secara luas dan lebih maju. ”Edukasi itu penting karena belum banyak yang tahu pentingnya investasi sejak dini. Kita coba kepada mahasiswa untuk berinvestasi dengan modal Rp100.000 saja,” imbuhnya.
Dia melanjutkan, dengan kegiatan ini, MAMI mengajak para mahasiswa untuk lebih menyayangi orang tuanya dan menghargai uang saku yang diberikan orang tua. ”Dengan melakukan investasi sejak usia muda, tentunya dapat lebih memaksimalkan potensi imbal hasil investasi dalam jangka panjang,” ungkapnya.
Arsy ani s
(bbg)