Barang Impor Diprediksi Pengaruhi Inflasi

Selasa, 01 September 2015 - 11:14 WIB
Barang Impor Diprediksi Pengaruhi Inflasi
Barang Impor Diprediksi Pengaruhi Inflasi
A A A
JAKARTA - Laju inflasi Agustus 2015 diprediksi bergerak di level moderat dibanding bulan sebelumnya. Penurunan daya beli bahkan cenderung menurunkan inflasi sehingga akhir tahun bisa di angka 4%.

Ekonom Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih memprediksi, inflasi Agustus akan berada di kisaran 7,35% secara year on year. Sedangkan dibandingkan Juli diperkirakan naik 0,55%. Dia mengatakan, kenaikan tersebut masih moderat karena inflasi tertinggi pada Juli 2015. Pendorong inflasi Agustus berasal dari sektor pendidikan, di mana bertepatan dengan tahun ajaran baru perguruan tinggi.

”Pelemahan rupiah kontribusinya cukup berdampak untuk makanan jadi dan bahan baku impor. Angka 0,55% itu masih sesuai ekspektasi 0,58% dari konsensus soal inflasi. Untuk komponen inti tidak terlalu jauh karena permintaan melambat,” ujar Lana di Jakarta kemarin. Dia mengatakan, pada November nanti biasanya inflasi juga akan turun karena tahun lalu ada kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

Dengan begitu, akhir tahun nanti bisa di bawah 4% asalkan harga BBM tidak ada kenaikan. Ekonom DBS Gundy Cahyadi memperkirakan, inflasi Agustus akan mencapai 6,7% yoy. Sementara inflasi inti diperkirakan 4,9%. BI akan menjaga arah kebijakannya meski otoritas moneter itu meyakini akan mencapai target inflasi tahun ini. Bank sentral tahun ini menargetkan inflasi terkendali dan rendah sehingga berada di kisaran bawah 4% plus minus 1% pada 2015 dan 2016.

Sementara itu, ujar Gundy, pelemahan rupiah akan mengakibatkan inflasi pada barangbarang impor. Perubahan kebijakan BI yang tidak membiarkan pelemahan rupiah sangat penting untuk mengembalikan kepercayaan pada pelaku bisnis lokal. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) terus mengkaji arah kebijakan suku bunga BI (BI Rate ) yang paling ideal untuk merespons gejolak ekonomi global saat ini.

Setidaknya ada delapan aspek yang menjadi bahan pertimbangan pihak otoritas. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, upaya tersebut akan menjadi salah satu pembahasan utama dalam rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang akan datang.

Hafid fuad
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5890 seconds (0.1#10.140)