Merdeka lewat Penjualan Online

Minggu, 06 September 2015 - 09:34 WIB
Merdeka lewat Penjualan...
Merdeka lewat Penjualan Online
A A A
Sepuluh tahun lalu Aminah, 34, warga Sambikerep, Kota Surabaya, Jawa Timur, adalah ibu rumah tangga biasa. M Agus Fauzi, 42, suaminya, bekerja sebagai buruh pabrik pelek di kawasan Margomulyo, kota yang sama.

Aminah menghidupi kedua anaknya, Andi M Firdaus, 15, dan Hilmi Indra Kusuma, 11, dari mengandalkan gaji suaminya. Namun, lamakelamaan Aminah gerah hanya bekerja di dapur. Pada 2007, tuntutan kebutuhan ekonomi membuat wanita yang hanya jebolan SMP ini berjualan makanan tradisional asli Surabaya, yakni semanggi khas Surabaya.

Rupanya olahan tangan dingin Aminah ini laris manis. Pesanan semangginya terus mengalir. Tak disangka semanggi masakan Aminah disukai para pejabat Pemprov Jatim maupun Pemkot Surabaya. ”Saya mendapat pelatihan UKM ketika mengikuti program Pahlawan Ekonomi tahun lalu,” kata Aminah saat mengikuti Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK) Sampoerna di Tunjungan Plaza, Surabaya, kemarin.

Aminah menggunakan bendera UKM Bina Makmur, Sambikerep, Kota Surabaya. Produk andalannya semanggi kering dan basah. Kemudian ada kerupuk beras, dan bumbu semanggi khas Surabaya. Harga paket semangginya berkisar Rp20.000 - 50.000. Untuk memenuhi kebutuhan semanggi Aminah membudidayakannya di kawasan Surabaya Barat. Ada enam petak sawah yang ditanami Semanggi. ”Kalau panen semanggi bisa sampai 50 kg. Usai panen dipaculi (dicangkul) lagi agar tumbuh,” tuturnya.

Revolusi penjualan Semanggi terjadi sebelum bulan suci Ramadan 2015 lalu. UKM Bina Makmur milik Aminah diundang pelatihan internet. Semanggi Surabaya pun kini naik kelas. Dari jualan di warung-warung, kini mendapat kesempatan berjualan di Bukalapak dan OLX .

Pengemasan semanggi olahan Aminah pun lebih modern. Semanggi dibungkus kotak plastik terpisah dengan sambalnya. Pada bagian luar diberi merek dan logo. Hasilnya luar biasa. Omzet penjualan makanan yang diolah ibu dua anak ini naik hingga 80%. Angka yang secara tidak langsung mendongkrak perekonomian keluarganya. ”Saya mengirim Semanggi paling jauh ke Jakarta,” tuturnya.

Kini selain berjualan online , Aminah juga berjualan secara tradisional di Taman Bungkul, Surabaya. Dia juga sering melayani katering dan mengikuti pameran UKM seperti yang digelar PPK Sampoerna. Ke depan dia berharap memiliki rumah makan khusus Semanggi Surabaya.

Pada pemeran itu pula Aminah diminta menceritakan kisah suksesnya di hadapan peserta dan pengunjung lain termasuk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk Paul Janelle. Testimoni Aminah mendapat sambutan tepuk tangan dari peserta pameran.

Wali Kota Tri Rismaharini memang mengundang Aminah ke atas panggung pembukaan PPK Sampoerna Expo 2015. Dia ingin memberi contoh kesuksesan kepada pelaku UKM lain. Risma bahkan memuji Aminah yang sudah bisa mengasuransikan anaknya yang sedang bersekolah di SMP. ”Mohon maaf lulusan SMP bisa memikirkan asuransi anak itu luar biasa. UKM itu bisa membuat ibu-ibu merdeka secara ekonomi,” kata wanita yang dipanggil Risma ini sambil melirik Aminah.

Menurut Risma, saat dia menjabat wali kota Surabaya lima tahun lalu, angka kemiskinan berkisar 12%. Saat ini angka kemiskinan berkisar 2%. ”Ini merupakan buah kerja keras para pelaku UKM dan guru-guru pelatihan,” kata calon wali kota Surabaya dari PDIP ini.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk Paul Janelle juga memberi motivasi kepada 75 pelaku UKM perwakilan dari berbagai wilayah di Indonesia seperti Jawa Timur, Jawa Barat dan Lombok. Janelle meminta pelaku UKM berani bermimpi dan berani sukses.

EDI PURWANTO Surabaya
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1879 seconds (0.1#10.140)