Jokowi Maksimalkan Proyek Listrik 35.000 MW
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pembangunan proyek listrik 35.000 megawatt (MW) yang bakal dikebut pemerintah hingga 2019 harus dikerjakan secara maksimal.
Hal tersebut menanggapi pernyataan Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli yang akan menurunkan target proyek listrik 35.000 MW menjadi 16.000 MW hingga 2019. (Baca: Rizal Ramli Turunkan Target Proyek Listrik 35.000 MW).
Rizal mengatakan bahwa dirinya telah menyampaikan rencana penurunan target penurunan megaproyek listrik ambisi Jokowi tersebut pada kemarin sore.
"Sudah (disampaikan soal rencana penurunan target proyek listrik 35.00 MW). Kemarin sudah saya sampaikan ke Presiden," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/9/2015).
Tidak jelas respon mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menolak atau menyetujui rencana Rizal tersebut, namun Jokowi meminta agar proyek tersebut dikebut secara maksimal hingga 2019. "Ya pokoknya kita capai yang maksimum gitu," tandasnya.
Sebelumnya, Rizal memutuskan untuk merombak rencana pembangunan proyek listrik 35.000 MW yang dicita-citakan Jokowi, menjadi hanya 16.000 MW hingga 2019.
Alasannya untuk mencapai 35.000 MW tidak mungkin bisa hanya dalam waktu lima tahun. "Seperti diketahui ada target untuk membangun listrik sebesar 35.000 MW. Setelah kami bahas, 35.000 MW tidak mungkin dicapai dalam lima tahun Mungkin 10 tahun bisa," katanya di gedung BPPT, Jakarta, Senin (7/9/2015).
Menurutnya, jika Presiden Jokowi tetap keukeuh membangun listrik sebesar 35.000 MW dalam waktu lima tahun, maka beban puncak PLN pada 2019 menjadi sebesar 74 ribu MW dan dengan kapasitas berlebih (iddle) 21 ribu MW.
Baca Juga:
Lingkaran Istana Tak Tahu Langkah Rizal Ramli
Rizal Revisi Target, ESDM-PLN Keukeuh Listrik 35.000 MW
Jokowi Tolak Keinginan Rizal Ramli soal Listrik 35.000 MW
Pemerintah Dinilai Tak Kompak soal Listrik 35.000 MW
Hal tersebut menanggapi pernyataan Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli yang akan menurunkan target proyek listrik 35.000 MW menjadi 16.000 MW hingga 2019. (Baca: Rizal Ramli Turunkan Target Proyek Listrik 35.000 MW).
Rizal mengatakan bahwa dirinya telah menyampaikan rencana penurunan target penurunan megaproyek listrik ambisi Jokowi tersebut pada kemarin sore.
"Sudah (disampaikan soal rencana penurunan target proyek listrik 35.00 MW). Kemarin sudah saya sampaikan ke Presiden," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/9/2015).
Tidak jelas respon mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menolak atau menyetujui rencana Rizal tersebut, namun Jokowi meminta agar proyek tersebut dikebut secara maksimal hingga 2019. "Ya pokoknya kita capai yang maksimum gitu," tandasnya.
Sebelumnya, Rizal memutuskan untuk merombak rencana pembangunan proyek listrik 35.000 MW yang dicita-citakan Jokowi, menjadi hanya 16.000 MW hingga 2019.
Alasannya untuk mencapai 35.000 MW tidak mungkin bisa hanya dalam waktu lima tahun. "Seperti diketahui ada target untuk membangun listrik sebesar 35.000 MW. Setelah kami bahas, 35.000 MW tidak mungkin dicapai dalam lima tahun Mungkin 10 tahun bisa," katanya di gedung BPPT, Jakarta, Senin (7/9/2015).
Menurutnya, jika Presiden Jokowi tetap keukeuh membangun listrik sebesar 35.000 MW dalam waktu lima tahun, maka beban puncak PLN pada 2019 menjadi sebesar 74 ribu MW dan dengan kapasitas berlebih (iddle) 21 ribu MW.
Baca Juga:
Lingkaran Istana Tak Tahu Langkah Rizal Ramli
Rizal Revisi Target, ESDM-PLN Keukeuh Listrik 35.000 MW
Jokowi Tolak Keinginan Rizal Ramli soal Listrik 35.000 MW
Pemerintah Dinilai Tak Kompak soal Listrik 35.000 MW
(izz)