Harga Minyak Mentah Dunia Merosot

SEOUL - Harga minyak mentah dunia merosot pada Jumat dan siap menuju kejatuhan mingguan setelah berita bahwa eksportir minyak Arab Saudi melihat tidak perlu melakukan pertemuan antarprodusen untuk mempertahankan harga, mengimbangi reli kuat pada sesi sebelumnya.

Dikutip dari Reuters, minyak Brent untuk pengiriman Oktober turun 5 sen menjadi USD48,84/barel pada pukul 009.17 WIB setelah ditutup naik USD1,31 atau 2,8% pada Kamis di USD48,89/barel.

Sementara minyak mentah Amerika Serikat (AS) untuk pengiriman Oktober kehilangan 14 sen menjadi USD45,78/barel setelah ditutup naik USD1,77 atau 4% menjadi USD45,92/barel.

Saudi percaya bahwa pertemuan puncak kepala negara penghasil minyak akan gagal menghasilkan tindakan nyata untuk mempertahankan harga minyak. Pernyataan ini sehubungan dengan pertemuan para menteri minyak Teluk Arab dengan Emir Qatar di Doha, di mana proposal Venezuela kepada KTT OPEC dan non-OPEC sedang dibahas.

Harga minyak menguat pada hari Kamis karena data Administrasi Informasi Energi AS (EIA) data menunjukkan permintaan selama periode empat minggu terakhir naik hampir 4% dari tahun lalu.

Sementara persediaan minyak mentah naik 2,6 juta barel menjadi 458 juta barel pada pekan lalu, dibanding ekspektasi analis peningkatan 933.000 barel. Data EIA menyebut, stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma turun 897.000 barel menjadi 56,41 juta barel.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengharapkan bahwa pemangkasan produksi minyak global, yang telah terpukul oleh rendahnya harga minyak membantu menstabilkan pasar minyak.

Dia juga menegaskan bahwa Rusia sebagai salah satu produsen minyak top dunia, tidak akan memangkas produksi sendiri karena akan mengakibatkan pemulihan jangka pendek dengan risiko kemerosotan lanjutan pada harga.