BPS: Go-Jek Solusi bagi Pengangguran dan PHK
BPS: Go-Jek Solusi bagi Pengangguran dan PHK
A
A
A
JAKARTA - Deputi Statistik Distribusi dan Jasa Bada Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, usaha ojek online seperti PT Go-Jek Indonesia atau akrab dilafalkan dengan Go-Jek, menjadi solusi orang-orang yang tidak bekerja atau yang mengalami nasib pemutusan hubungan kerja (PHK).
Sasmito mengatakan, saat ini krisis ekonomi memang sedang berlansung, bahkan para pekerja di sektor formal yang bekerja permanen turut menjadi korban.
"Mereka tadinya kerja di sektor formal yang permanen, kemudian lari ke sektor informal. Seperti Go-Jek. Nah, Go-Jek itu secara enggak langsung menyerap tenaga kerja cukup besar. Mengembangkan sektor informal lebih kreatif," kata dia di Jakarta, Senin (14/9/2015).
Sasmito menambahkan, saking banyaknya yang mendaftar untuk pekerjaan informal tersebut, kalangan pelamarnya pun bukan hanya pengangguran atau ojek biasa, namun juga mereka sebagai korban PHK.
"Yang daftar kan sampai ribuan itu kemarin. Kalau bisa survive di situ, asik kan, berkembang dan muncul entrepreneur baru, membuka lapangan kerja baru. Mereka sangat fleksibel," katanya.
Dia mengatakan, pemerintah harus mendukung langkah ini agar pengangguran dan korban PHK memiliki pekerjaan yang layak meskipun dari sektor informal.
"Bappenas sudah tanya ke saya, sektor informal diminta untuk disurvei. Kalau perlu dibantu karena ini dapat meningkatkan perekonomian kita," pungkas Sasmito.
Sasmito mengatakan, saat ini krisis ekonomi memang sedang berlansung, bahkan para pekerja di sektor formal yang bekerja permanen turut menjadi korban.
"Mereka tadinya kerja di sektor formal yang permanen, kemudian lari ke sektor informal. Seperti Go-Jek. Nah, Go-Jek itu secara enggak langsung menyerap tenaga kerja cukup besar. Mengembangkan sektor informal lebih kreatif," kata dia di Jakarta, Senin (14/9/2015).
Sasmito menambahkan, saking banyaknya yang mendaftar untuk pekerjaan informal tersebut, kalangan pelamarnya pun bukan hanya pengangguran atau ojek biasa, namun juga mereka sebagai korban PHK.
"Yang daftar kan sampai ribuan itu kemarin. Kalau bisa survive di situ, asik kan, berkembang dan muncul entrepreneur baru, membuka lapangan kerja baru. Mereka sangat fleksibel," katanya.
Dia mengatakan, pemerintah harus mendukung langkah ini agar pengangguran dan korban PHK memiliki pekerjaan yang layak meskipun dari sektor informal.
"Bappenas sudah tanya ke saya, sektor informal diminta untuk disurvei. Kalau perlu dibantu karena ini dapat meningkatkan perekonomian kita," pungkas Sasmito.
(izz)
Explore More