Koreksi Rupiah Diperkirakan Berlanjut
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari ini diperkirakan kembali melanjutkan koreksi.
"Dengan pergerakan rupiah yang kembali melemah maka akan memunculkan spekulasi akan berlanjutnya pelemahan nilai tukar rupiah," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (15/9/2015).
Menurut dia, belum adanya kejelasan akan hasil rapat The Fed memberikan imbas volatilitas yang cukup tinggi. Karena itu, dia menyarankan untuk tetap mencermati sentimen yang akan dirilis, di mana dapat berimbas negatif pada laju rupiah.
Reza memprediksi rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia akan berada pada kisaran Rp14.315-Rp14.330.
Sementara posisi rupiah kemarin berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.322/USD, melemah 16 poin dari posisi sebelumnya di level Rp14.306/USD.
Kemarin, meski tercatat di pasar valas global laju USD cenderung menurun, namun masih dapat lebih terbatas. Adanya penilaian akan cenderung melemahnya laju harga minyak mentah global menjadi pukulan telak bagi pergerakan harga komoditas global yang cenderung mengalami pelemahan.
Akibatnya laju USD pun dapat kembali bertahan tidak melemah lebih dalam. Imbasnya tentu pada laju rupiah yang kembali mengalami pelemahan. Siklus pelemahan jelang rapat bank sentral pun kembali terjadi, di mana pasca menguat, laju rupiah kembali turun.
"Dengan pergerakan rupiah yang kembali melemah maka akan memunculkan spekulasi akan berlanjutnya pelemahan nilai tukar rupiah," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (15/9/2015).
Menurut dia, belum adanya kejelasan akan hasil rapat The Fed memberikan imbas volatilitas yang cukup tinggi. Karena itu, dia menyarankan untuk tetap mencermati sentimen yang akan dirilis, di mana dapat berimbas negatif pada laju rupiah.
Reza memprediksi rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia akan berada pada kisaran Rp14.315-Rp14.330.
Sementara posisi rupiah kemarin berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.322/USD, melemah 16 poin dari posisi sebelumnya di level Rp14.306/USD.
Kemarin, meski tercatat di pasar valas global laju USD cenderung menurun, namun masih dapat lebih terbatas. Adanya penilaian akan cenderung melemahnya laju harga minyak mentah global menjadi pukulan telak bagi pergerakan harga komoditas global yang cenderung mengalami pelemahan.
Akibatnya laju USD pun dapat kembali bertahan tidak melemah lebih dalam. Imbasnya tentu pada laju rupiah yang kembali mengalami pelemahan. Siklus pelemahan jelang rapat bank sentral pun kembali terjadi, di mana pasca menguat, laju rupiah kembali turun.
(rna)