Harga Minyak Mentah Dunia Menguat

Selasa, 15 September 2015 - 09:53 WIB
Harga Minyak Mentah Dunia Menguat
Harga Minyak Mentah Dunia Menguat
A A A
SINGAPURA - Harga minyak mentah dunia menguat pada perdagangan Selasa pagi setelah turun tajam pada sesi sebelumnya.

Harga minyak mentah jatuh kemarin karena berkurangnya permintaan musim gugur dan lemahnya data ekonomi di China dan harga bensin yang menekan pasar.

Seorang broker mengatakan, naiknya harga minyak hari ini terutama didorong oleh aksi pelaku pasar mengunci keuntungan jangka pendek setelah harga jatuh pada hari Senin. Sementara pedagang lain mengambil kesempatan jatuhnya harga sebagai kesempatan untuk pesanan baru.

Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS) pengiriman bulan depan diperdagangkan pada USD44,30/barel pada pukul 08.29 WIB pada Selasa, naik 30 sen dari penutupan kemarin. Di perdagangan internasional, Brent naik 32 sen menjadi USD46,69/barel.

"Perdagangan pagi ini tidak mewakili fundamental, melainkan mencerna pergerakan kemarin," kata broker, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (15/9/2015).

Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengulangi seruannya kepada Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mengadakan pertemuan kepala negara dan dia akan mengajukan proposal untuk menopang harga minyak.

Namun produsen minyak anggota OPEC di Timur Tengah sejauh ini berjanji mempertahankan produksi tetap tinggi dalam upaya untuk mempertahankan pangsa pasar terhadap meningkatnya persaingan.

Sejauh ini, mereka telah terjebak terhadap keputusan mereka meskipun panggilan oleh anggota OPEC lainnya, seperti Venezuela kepada Timur Tengah untuk memangkas produksinya yang berlebihan.

Sebaliknya, kompetisi terjadi di antara produsen di Timur Tengah, seperti Kuwait dan Arab Saudi untuk melemahkan satu sama lain dengan memberikan diskon harga untuk pasokan ke pasar inti mereka di Asia.

Di sisi permintaan, kepercayaan produsen Jepang merosot paling rendah dalam setahun pada September selama delapan bulan dan diperkirakan akan memburuk lebih lanjut karena kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3719 seconds (0.1#10.140)