Harga Minyak Dunia Perpanjang Kenaikan
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak dunia memperpanjang kenaikan pada awal perdagangan hari ini di Asia karena diimbangi dengan stok minyak. Sementara itu, Irak menyatakan bahwa perlambatan pengeluaran minyak bisa mendorong kontrak minyak mentah internasional.
Minyak mentah berjangka AS naik setelah American Petroleum Institute (API) melaporkan penurunan sebanyak 3,1 juta barel pekan lalu, dibandingkan ekspektasi analis yang memperkirakan mengalami peningkatan. Kenaikan harga bensin Amerika juga mendukung harga minyak mentah.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan depan diperdagangkan pada USD45,01/barel pada pukul 09.09 WIB pada Rabu, naik 42 sen dari penutupan terakhir. Di pasar internasional, minyak Brent diperdagangkan naik 18 sen menjadi 47,93/barel.
Meskipun pengeluaran minyak Irak berpotensi berkurang, analis mengatakan tidak akan segera mempengaruhi produksi dari produsen terbesar kedua di Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) tersebut.
"Pemerintah Irak telah meminta perusahaan minyak untuk mengurangi rencana pengeluaran mereka pada 2016 karena rendahnya harga minyak dan jatuhnya pendapatan pemerintah. Namun pengurangan anggaran tidak akan mempengaruhi produksi 2015, sehingga kemungkinan tidak memberi imbas langsung kepada harga," tulis ANZ Bank, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (16/9/2015).
Pasar minyak tetap menutup mata kepada para pembuat kebijakan Washington dalam pertemuan dua hari berikutnya untuk memutuskan apakah akan menaikkan suku bunga kali pertama dalam hampir satu dekade.
Naiknya suku bunga AS kemungkinan akan menarik uang tunai dari pedagang mata uang, sehingga mengangkat dolar AS (USD). Hal ini pada gilirannya dipandang sebagai sinyal bearish untuk minyak karena membuat bahan bakar menjadi lebih mahal bagi importir yang menggunakan mata uang lain.
Minyak mentah berjangka AS naik setelah American Petroleum Institute (API) melaporkan penurunan sebanyak 3,1 juta barel pekan lalu, dibandingkan ekspektasi analis yang memperkirakan mengalami peningkatan. Kenaikan harga bensin Amerika juga mendukung harga minyak mentah.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan depan diperdagangkan pada USD45,01/barel pada pukul 09.09 WIB pada Rabu, naik 42 sen dari penutupan terakhir. Di pasar internasional, minyak Brent diperdagangkan naik 18 sen menjadi 47,93/barel.
Meskipun pengeluaran minyak Irak berpotensi berkurang, analis mengatakan tidak akan segera mempengaruhi produksi dari produsen terbesar kedua di Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) tersebut.
"Pemerintah Irak telah meminta perusahaan minyak untuk mengurangi rencana pengeluaran mereka pada 2016 karena rendahnya harga minyak dan jatuhnya pendapatan pemerintah. Namun pengurangan anggaran tidak akan mempengaruhi produksi 2015, sehingga kemungkinan tidak memberi imbas langsung kepada harga," tulis ANZ Bank, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (16/9/2015).
Pasar minyak tetap menutup mata kepada para pembuat kebijakan Washington dalam pertemuan dua hari berikutnya untuk memutuskan apakah akan menaikkan suku bunga kali pertama dalam hampir satu dekade.
Naiknya suku bunga AS kemungkinan akan menarik uang tunai dari pedagang mata uang, sehingga mengangkat dolar AS (USD). Hal ini pada gilirannya dipandang sebagai sinyal bearish untuk minyak karena membuat bahan bakar menjadi lebih mahal bagi importir yang menggunakan mata uang lain.
(rna)