Trik Tembus KPR bagi Pasangan Muda
A
A
A
Kondisi keuangan yang belum stabil, kerap menjadi alasan bagi pasangan muda untuk berpikir keras saat ingin mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR). Terdapat beberapa langkah jitu untuk mengatasinya sehingga Anda akan mendapatkan KPR terbaik yang diidamkan.
Setiap pasangan muda pasti memimpikan untuk memiliki rumah sendiri, yaitu rumah yang nantinya akan dipenuhi canda tawa keluarga kecil yang baru mulai dibina. Sayangnya, mencari rumah bukan merupakan hal yang mudah. Selain itu, kondisi keuangan keluarga muda memang biasanya masih belum stabil karena masih meraba-raba pengeluaran bulanan dan mengontrol keluar-masuknya pendapatan.
Walau demikian, bukan berarti bagi pasangan muda memiliki rumah hanya tinggal mimpi. Ada banyak cara untuk memiliki rumah, salah satunya dengan KPR. Membeli rumah secara kredit merupakan solusi paling tepat untuk mewujudkan mimpi Anda dan pasangan. Jadi, jika Anda dan pasangan sudah memiliki tekad bulat untuk memiliki rumah sendiri dengan bantuan KPR, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan agar ke depannya Anda tidak kesulitan.
Pertama, keuangan yang terencana. Memang, membuat rencana keuangan bagi keluarga selama sebulan bukanlah hal yang mudah. Bisa dibilang ini adalah hal paling berat yang harus dilakukan oleh semua keluarga, baru atau lama. Namun, satu hal yang bisa dipastikan, begitu Anda selesai mengerjakan pekerjaan rumah ini, beban Anda hingga setahun atau dua tahun ke depan akan berkurang.
Rencanakanlah keuangan Anda dengan teliti. Hitung jumlah pendapatan Anda dan pasangan Anda setiap bulannya, kemudian buat alokasi-alokasi dana. Jangan hanya membuat alokasi dana untuk pengeluaran bulanan dan harian. Sebaiknya Anda juga membuat alokasi untuk tabungan atau investasi lainnya.
Kalau perlu, pisahkan tabungan untuk mengumpulkan uang muka membeli rumah dengan tabungan pribadi Anda. Jangan lupa, pahami kemampuan bayar. Anda jangan terburu-buru beli rumah besar. Jangan pula terburu-buru beli rumah di tengah kota. Mengapa? Rumah besar dan rumah yang terletak di tengah kota bisa jadi sangatlah mahal.
Jika pendapatan yang telah Anda sisihkan tidak mampu untuk membayar cicilan, lebih baik Anda mencari rumah yang lebih kecil atau berlokasi sedikit jauh dari pusat kota, tapi tentu saja yang terletak di lingkungan yang aman. Diskusikan dengan pasangan dan pihak bank tentang besar cicilan yang harus dibayar setiap bulannya.
Jangan malu untuk melakukan tawar-menawar dengan pihak bank karena selama penawaran Anda masuk di akal, bank akan mengabulkannya. Anda juga mesti menghitung utang saat ini. Utang di sini berasal dari berbagai macam pinjaman yang Anda lakukan. Kredit barang elektronik misalnya, meski kelihatan enteng, bisa juga memberatkan jika bertumpuk-tumpuk.
Sebagai pasangan muda, tidak jarang Anda dan pasangan memiliki banyak keinginan untuk membeli barang ini-itu. Pasangan muda yang masih belum dikaruniai anak biasanya juga lebih mudah tergoda untuk membeli barang-barang rumah tangga yang tampaknya perlu, tapi sebenarnya belum diperlukan, seperti penyedot debu atau pendingin ruangan.
Bayangkan jika kredit kendaraan bermotor Anda masih ditumpuk dengan kredit televisi layar plasma, kredit pendingin ruangan, kredit ponsel, dan lain sebagainya. Jika setelah dihitung total angsuran keluarga Anda melebihi 30% dari total pendapatan, tunda dulu keinginan Anda untuk membeli rumah.
Rendra Hanggara
Setiap pasangan muda pasti memimpikan untuk memiliki rumah sendiri, yaitu rumah yang nantinya akan dipenuhi canda tawa keluarga kecil yang baru mulai dibina. Sayangnya, mencari rumah bukan merupakan hal yang mudah. Selain itu, kondisi keuangan keluarga muda memang biasanya masih belum stabil karena masih meraba-raba pengeluaran bulanan dan mengontrol keluar-masuknya pendapatan.
Walau demikian, bukan berarti bagi pasangan muda memiliki rumah hanya tinggal mimpi. Ada banyak cara untuk memiliki rumah, salah satunya dengan KPR. Membeli rumah secara kredit merupakan solusi paling tepat untuk mewujudkan mimpi Anda dan pasangan. Jadi, jika Anda dan pasangan sudah memiliki tekad bulat untuk memiliki rumah sendiri dengan bantuan KPR, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan agar ke depannya Anda tidak kesulitan.
Pertama, keuangan yang terencana. Memang, membuat rencana keuangan bagi keluarga selama sebulan bukanlah hal yang mudah. Bisa dibilang ini adalah hal paling berat yang harus dilakukan oleh semua keluarga, baru atau lama. Namun, satu hal yang bisa dipastikan, begitu Anda selesai mengerjakan pekerjaan rumah ini, beban Anda hingga setahun atau dua tahun ke depan akan berkurang.
Rencanakanlah keuangan Anda dengan teliti. Hitung jumlah pendapatan Anda dan pasangan Anda setiap bulannya, kemudian buat alokasi-alokasi dana. Jangan hanya membuat alokasi dana untuk pengeluaran bulanan dan harian. Sebaiknya Anda juga membuat alokasi untuk tabungan atau investasi lainnya.
Kalau perlu, pisahkan tabungan untuk mengumpulkan uang muka membeli rumah dengan tabungan pribadi Anda. Jangan lupa, pahami kemampuan bayar. Anda jangan terburu-buru beli rumah besar. Jangan pula terburu-buru beli rumah di tengah kota. Mengapa? Rumah besar dan rumah yang terletak di tengah kota bisa jadi sangatlah mahal.
Jika pendapatan yang telah Anda sisihkan tidak mampu untuk membayar cicilan, lebih baik Anda mencari rumah yang lebih kecil atau berlokasi sedikit jauh dari pusat kota, tapi tentu saja yang terletak di lingkungan yang aman. Diskusikan dengan pasangan dan pihak bank tentang besar cicilan yang harus dibayar setiap bulannya.
Jangan malu untuk melakukan tawar-menawar dengan pihak bank karena selama penawaran Anda masuk di akal, bank akan mengabulkannya. Anda juga mesti menghitung utang saat ini. Utang di sini berasal dari berbagai macam pinjaman yang Anda lakukan. Kredit barang elektronik misalnya, meski kelihatan enteng, bisa juga memberatkan jika bertumpuk-tumpuk.
Sebagai pasangan muda, tidak jarang Anda dan pasangan memiliki banyak keinginan untuk membeli barang ini-itu. Pasangan muda yang masih belum dikaruniai anak biasanya juga lebih mudah tergoda untuk membeli barang-barang rumah tangga yang tampaknya perlu, tapi sebenarnya belum diperlukan, seperti penyedot debu atau pendingin ruangan.
Bayangkan jika kredit kendaraan bermotor Anda masih ditumpuk dengan kredit televisi layar plasma, kredit pendingin ruangan, kredit ponsel, dan lain sebagainya. Jika setelah dihitung total angsuran keluarga Anda melebihi 30% dari total pendapatan, tunda dulu keinginan Anda untuk membeli rumah.
Rendra Hanggara
(ars)