Unit Penyertaan Reksa Dana Tumbuh 10%

Rabu, 16 September 2015 - 10:28 WIB
Unit Penyertaan Reksa Dana Tumbuh 10%
Unit Penyertaan Reksa Dana Tumbuh 10%
A A A
JAKARTA - Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) mencatat jumlah unit penyertaan dan rekening produk reksa dana mengalami penambahan hingga September tahun ini meski pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) bergejolak.

Ketua Umum APRDI Denny R Taher mengatakan, jika dilihat nilai aset reksa dana terjadi penurunan sedikit. ”Kalau kita cermati lagi, ternyata ada penambahan jumlah unit penyertaan dan juga ada penambahan jumlah rekening yang lumayan besar sekitar 10% lebih,” ujarnya saat ditemui di Jakarta kemarin.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juli 2015, tercatat unit penyertaan reksa dana mengalami peningkatan dari 142,72 miliar unit pada akhir tahun 2014 menjadi 171,62 miliar unit pada Juli 2015. Nilai aktiva bersih (NAB) produk reksa dana jenis saham mengalami penurunan sekitar 3,80% dari Rp105,45 triliun pada akhir 2014 menjadi Rp101,13 triliun pada Juli 2015.

Reksa dana campuran turun dari Rp20,39 triliun pada akhir 2014 menjadi Rp18,46 triliun Juli 2015. Sedangkan, reksa dana jenis pasar uang tercatat tumbuh menjadi Rp29,24 triliun pada Juli 2015 dibandingkan akhir tahun 2014 yang tercatat Rp23,06 triliun. Begitu juga dengan reksa dana terproteksi tumbuh sekitar 26,19% menjadi Rp53,06 triliun. Dan, reksa dana pendapatan tetap meningkat sekitar 25,71% menjadi Rp44,53 triliun.

Menurut Denny, berdasar data tersebut masyarakat Indonesia sudah mulai memahami tentang investasi di produk pasar modal jenis reksa dana. Sebagian masyarakat sudah mampu melihat adanya kesempatan untuk melakukan pembelian produk reksa dana ketika nilai unit sedang turun. Kendati mengalami penurunan, lanjutnya, investasi tetap harus dilakukan tidak melihat volatilitas pasar saham. Pasalnya, kebutuhan jangka panjang mesti terus terpenuhi.

”Yang harus kita lakukan adalah bagaimana caranya mengedukasi masyarakat bahwa pentingnya berinvestasi. Jadi investasi yang harus di lakukan adalah secara rutin, reguler dan disiplin,” imbuhnya. APRDI pun berusaha untuk mengembangkan sistem yang memungkinkan investor mudah untuk bertransaksi. ”Memudahkan para investor untuk bertransaksi melalui elektronik platform, otomatisasi sistem operasi dan bagaimana investor mendapatkan laporan secara elektronik dan cepat,” ungkapnya.

Selain itu, hal tersebut berguna untuk memuluskan targetnya selama lima tahun ke depan untuk membidik 5.000 investor reksa dana. ”Itu adalah hal yang harus kita lakukan untuk bisa menjangkau lima juta investor untuk lima tahun ke depan,” pungkasnya. Secara terpisah, Analis PT PefindoRisetAsetGunturTriharyanto mengatakan, peningkatan unit penyertaan ini ditengarai banyaknya pembelian reksa dana, mengingat saat itu IHSG sedang mengalami penurunan.

”Mungkin karena dianggap bahwa harga NAB saat ini murah seiring dengan penurunan harga aset investasi, maka investor melakukan akumulasi beli untuk harapan memperoleh untuk yang signifikan saat pemulihan ekonomi sudah terjadi,” ungkapnya saat dihubungi KORAN SINDO kemarin.

Sementara, penurunan NAB dikarenakan harga NAB mengalami diskon. ”NAB turun karena harga beli NAB saat ini lebih murah dibandingkan rata-rata NAB beberapa waktu lalu,” imbuhnya.

Arsy ani s
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4848 seconds (0.1#10.140)