Iwapi Minta Pemerintah Turunkan Bunga KUR Jadi 6%
Iwapi Minta Pemerintah Turunkan Bunga KUR Jadi 6%
A
A
A
JAKARTA - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) meminta pemerintah untuk kembali menurunkan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) menjadi 6%. Saat ini, suku bunga KUR baru saja diturunkan pemerintah dari 22% menjadi 12%.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Iwapi Nita Yudi menuturkan, kendati pemerintah telah menyubsidi suku bunga KUR, pihaknya masih tetap protes karena di Thailand suku bunga perbankan untuk UKM sebesar 2,2%.
"Pemerintah sudah menurunkan KUR dari 22% jadi 12%. Tapi kami masih protes, karena dari Thailand mengatakan bahwa perbankan dan pemerintah mereka berikan kredit untuk UKM perempuan itu hanya 2,2%," katanya dalam acara Munas VIII Iwapi di Discovery Hotel Ancol, Jakarta, Rabu (16/9/2015).
Sebab itu, lanjut dia, suku bunga 12% yang diberikan pemerintah masih belum cukup kompetitif dibanding negara lain di lingkungan ASEAN. "Jadi kalau Pak Puspayoga (Menkop UKM) 12% Thailand 2,2% jaraknya masih jauh. 6% bagus Pak untuk pengusaha," imbuh dia.
Nita menyebutkan, saat ini 96% usaha di Indonesia bergelut di sektor usaha kecil dan menengah (UKM), dengan didominasi pengusaha perempuan sebanyak 60%.
"Dengan kondisi ekonomi melambat ini, kita harus optimis bahwa melalui Munas kami akan membuat keputusan dengan langkah strategis, meningkatkan kerja sama dengan pemerintah, swasta dan lembaga pembiayaan lainnya," tutur dia.
Menanggapi hal itu, Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Anak Gede Ngurah Puspayoga mengatakan, pemerintah berjanji akan terus menurunkan suku bunga KUR agar lebih kompetitif. Tahun depan, pemerintah berencana menurunkan kembali suku bunga KUR menjadi 9%.
"Dari bunga KUR 22% sekarang sudah bisa turun 12%. Artinya pengusaha yang dulu bayar 22%, sekarang cukup 12%. 10% pun bisa jadi keuntungan, karena bayarnya hanya 12%. Kita perjuangan terus, tahun depan bunga KUR akan kami turunkan lagi jadi 9%," tandasnya.
Baca Juga:
Pemerintah Pangkas Suku Bunga KUR Jadi 12%
Munas Iwapi Ajang Para Srikandi Sebarkan Virus Wirausaha
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Iwapi Nita Yudi menuturkan, kendati pemerintah telah menyubsidi suku bunga KUR, pihaknya masih tetap protes karena di Thailand suku bunga perbankan untuk UKM sebesar 2,2%.
"Pemerintah sudah menurunkan KUR dari 22% jadi 12%. Tapi kami masih protes, karena dari Thailand mengatakan bahwa perbankan dan pemerintah mereka berikan kredit untuk UKM perempuan itu hanya 2,2%," katanya dalam acara Munas VIII Iwapi di Discovery Hotel Ancol, Jakarta, Rabu (16/9/2015).
Sebab itu, lanjut dia, suku bunga 12% yang diberikan pemerintah masih belum cukup kompetitif dibanding negara lain di lingkungan ASEAN. "Jadi kalau Pak Puspayoga (Menkop UKM) 12% Thailand 2,2% jaraknya masih jauh. 6% bagus Pak untuk pengusaha," imbuh dia.
Nita menyebutkan, saat ini 96% usaha di Indonesia bergelut di sektor usaha kecil dan menengah (UKM), dengan didominasi pengusaha perempuan sebanyak 60%.
"Dengan kondisi ekonomi melambat ini, kita harus optimis bahwa melalui Munas kami akan membuat keputusan dengan langkah strategis, meningkatkan kerja sama dengan pemerintah, swasta dan lembaga pembiayaan lainnya," tutur dia.
Menanggapi hal itu, Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Anak Gede Ngurah Puspayoga mengatakan, pemerintah berjanji akan terus menurunkan suku bunga KUR agar lebih kompetitif. Tahun depan, pemerintah berencana menurunkan kembali suku bunga KUR menjadi 9%.
"Dari bunga KUR 22% sekarang sudah bisa turun 12%. Artinya pengusaha yang dulu bayar 22%, sekarang cukup 12%. 10% pun bisa jadi keuntungan, karena bayarnya hanya 12%. Kita perjuangan terus, tahun depan bunga KUR akan kami turunkan lagi jadi 9%," tandasnya.
Baca Juga:
Pemerintah Pangkas Suku Bunga KUR Jadi 12%
Munas Iwapi Ajang Para Srikandi Sebarkan Virus Wirausaha
(izz)
Explore More