Ini Komoditi Penyumbang Terbesar Kemiskinan Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama periode September 2014 sampai Maret 2015, komoditi makanan memberikan sumbangan terbesar pada garis kemiskinan.
Seperti dikutip dari lama BPS, Rabu (16/9/2015), makanan menyumbang garis kemiskinan pada Maret 2015 mencapai 73,23% atau tidak jauh berbeda dengan kondisi September 2014 yang sebesar 73,47%.
Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan. Di antaranya, beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, mie instan, gula pasir, tempe, tahu, dan kopi.
Sementara, komoditi bukan makanan di antaranya biaya perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi.
Pada periode September 2014-Maret 2015, baik indeks kedalaman kemiskinan (P1) dan indeks keparahan kemiskinan (P2) cenderung mengalami kenaikan.
Seperti diberitakan sebelumnya, BPS mencatat penduduk miskin di Indonesia per Maret 2015 mencapai 28,59 juta orang atau meningkat 0,26% dari September 2014.
Kepala BPS Suryamin menjelaskan, data tersebut diambil berdasarkan 300.000 sampel yang disebar pihaknya ke berbagai provinsi.
"Penduduk miskin per Maret 2015 dengan porsi 11,22% atau 28,59 juta penduduk. Sampel 300 ribu. Dibandingkan September 2014 naik 0,26%," ujarnya di Jakarta, Selasa (15/9/2015).
Baca Juga:
Jumlah Penduduk Miskin RI Naik Jadi 28,59 Juta Orang
Orang Miskin di Perkotaan Bertambah Jadi 10,65 Juta Orang
Seperti dikutip dari lama BPS, Rabu (16/9/2015), makanan menyumbang garis kemiskinan pada Maret 2015 mencapai 73,23% atau tidak jauh berbeda dengan kondisi September 2014 yang sebesar 73,47%.
Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan. Di antaranya, beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, mie instan, gula pasir, tempe, tahu, dan kopi.
Sementara, komoditi bukan makanan di antaranya biaya perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi.
Pada periode September 2014-Maret 2015, baik indeks kedalaman kemiskinan (P1) dan indeks keparahan kemiskinan (P2) cenderung mengalami kenaikan.
Seperti diberitakan sebelumnya, BPS mencatat penduduk miskin di Indonesia per Maret 2015 mencapai 28,59 juta orang atau meningkat 0,26% dari September 2014.
Kepala BPS Suryamin menjelaskan, data tersebut diambil berdasarkan 300.000 sampel yang disebar pihaknya ke berbagai provinsi.
"Penduduk miskin per Maret 2015 dengan porsi 11,22% atau 28,59 juta penduduk. Sampel 300 ribu. Dibandingkan September 2014 naik 0,26%," ujarnya di Jakarta, Selasa (15/9/2015).
Baca Juga:
Jumlah Penduduk Miskin RI Naik Jadi 28,59 Juta Orang
Orang Miskin di Perkotaan Bertambah Jadi 10,65 Juta Orang
(izz)