Rupiah Loyo, Omzet Perajin Batik di DIY Anjlok 50%

Minggu, 20 September 2015 - 14:35 WIB
Rupiah Loyo, Omzet Perajin Batik di DIY Anjlok 50%
Rupiah Loyo, Omzet Perajin Batik di DIY Anjlok 50%
A A A
YOGYAKARTA - Dampak pelemahan nilai tukr rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) masih terus berlanjut. Perajin batik termasuk yang terkena imbas tidak langsung, yakni penurunan omzet hingga 50% dibanding sebelum pelemahan nilai tukar rupiah.

"Contohnya saja rata-rata omzet dari sejumlah outlet kami miliki adalah 50-100 potong pakaian per pekan. Tapi sekarang berkurang menjadi 20-30 potong per pekan," kata Vitalia Nur Darmaningsih, salah satu perajin di Kota Yogyakarta, kemarin.

Menurutnya, dari sisi produksi pelemahan nilai tukar rupiah tidak memberi pengaruh apa pun. Sebab, sebagian besar bahan baku yang digunakan untuk memproduksi batik adalah produk dalam negeri. Pengaruh justru brasal dari konsumen yang terus mengurangi volume pembelian batik.

Dia menambahkan, kondisi yang dialami saat ini tidak membuatnya menaikkan harga produk. Pihaknya juga memastikan tetap berusaha mempertahankan kualitas produk seperti sebelumnya. Vitalia memproduksi fashion batik kombinasi cap dan tulis.

"Saya tetap berusaha bertahan dan tetap menjalankan bisnis seperti biasa, perajin-perajin batik yang lain juga seperti itu," terangnya.

Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto mengatakan, upaya yang bisa dilakukan perajin adalah dengan beralih ke pewarna alam.

"Perajin batik bisa beralih menggunakan pewarna alam dari sebelumnya pewarna sintetis. Ini untuk antisipasi apabila harga perwarna sintetis tiba-tiba melonjak akibat terpengaruh pelemahan rupiah," kata dia.

Vitalia mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing justru bisa dimanfaatkan perajin untuk mengekspor produknya. Pelemahan nilai tukar rupiah membuat harga produk menjadi lebih murah dibanding produk lain.

"Kami berupaya terus meningkatkan pembinaan terhadap perajin kecil dan menengah untuk peningkatakan kualitas produk dan inovasi," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7057 seconds (0.1#10.140)