Jokowi Gelar Rapat Tertutup Bahas Kereta Cepat
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini menggelar rapat tertutup guna membahas progres dan kelanjutan megaproyek kereta cepat (high speed train/HST), yang sebelumnya sempat menjadi rebutan antara Jepang dan China.
Dari agenda Biro Pers Istana Kepresidenan yang diterima Sindonews, rapat tersebut tidak masuk dalam jadwal kegiatan Jokowi hari ini (22/9/2015). Namun, agenda rapat tersebut justru datang dari agenda Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diterima dari humas Kementerian BUMN.
Dalam agenda tersebut, dikatakan bahwa Menteri BUMN Rini Soemarno akan menghadiri rapat terbatas (ratas) membahas tentang kereta api cepat di Kantor Presiden, Jakarta pada pukul 15.00 WIB.
Sekadar mengingatkan, Rini bersama perwakilan dari direksi perusahaan konstruksi pelat merah baru saja menyelesaikan kunjungan kenegaraan ke China, yang disinyalir sebagai tindak lanjut pengerjaan proyek kereta api cepat dengan menggunakan garapan China.
Untuk diketahui, pengerjaan proyek kereta cepat ini diserahkan kepada Rini untuk dikerjakan BUMN secara business to business (B to B). BUMN tersebut pun diperbolehkan menggandeng rekanan baik darI luar ataupun dalam negeri.
Selain itu, Jokowi sebelumnya juga telah menolak proposal kereta super cepat yang diajukan China dan Jepang. Alasannya, Indonesia belum membutuhkan kereta api super cepat sehingga lebih baik diturunkan menjadi kereta api berkecepatan sedang (medium speed).
Hingga berita ini diturunkan, para menteri Kabinet Kerja tersebut masih berada di Kantor Presiden untuk melaksanakan rapat tersebut.
Dari agenda Biro Pers Istana Kepresidenan yang diterima Sindonews, rapat tersebut tidak masuk dalam jadwal kegiatan Jokowi hari ini (22/9/2015). Namun, agenda rapat tersebut justru datang dari agenda Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diterima dari humas Kementerian BUMN.
Dalam agenda tersebut, dikatakan bahwa Menteri BUMN Rini Soemarno akan menghadiri rapat terbatas (ratas) membahas tentang kereta api cepat di Kantor Presiden, Jakarta pada pukul 15.00 WIB.
Sekadar mengingatkan, Rini bersama perwakilan dari direksi perusahaan konstruksi pelat merah baru saja menyelesaikan kunjungan kenegaraan ke China, yang disinyalir sebagai tindak lanjut pengerjaan proyek kereta api cepat dengan menggunakan garapan China.
Untuk diketahui, pengerjaan proyek kereta cepat ini diserahkan kepada Rini untuk dikerjakan BUMN secara business to business (B to B). BUMN tersebut pun diperbolehkan menggandeng rekanan baik darI luar ataupun dalam negeri.
Selain itu, Jokowi sebelumnya juga telah menolak proposal kereta super cepat yang diajukan China dan Jepang. Alasannya, Indonesia belum membutuhkan kereta api super cepat sehingga lebih baik diturunkan menjadi kereta api berkecepatan sedang (medium speed).
Hingga berita ini diturunkan, para menteri Kabinet Kerja tersebut masih berada di Kantor Presiden untuk melaksanakan rapat tersebut.
(izz)