BUMN Didorong Lebih Aktif Hasilkan Devisa

Selasa, 22 September 2015 - 18:35 WIB
BUMN Didorong Lebih...
BUMN Didorong Lebih Aktif Hasilkan Devisa
A A A
JAKARTA - Pemerintah meminta badan usaha milik negara (BUMN) lebih aktif menghasilkan devisa dalam rangka mendorong perlambatan ekonomi dan pelemahan rupiah.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menuturkan, paradigma sebagai pengguna devisa harus diubah menjadi penghasil devisa terutama di sektor BUMN. Tujuannya agar kuat menghadapi benturan ekonomi global sehingga tetap aktif menyerap tenaga kerja.

"Kami melihat BUMN ada di hampir semua sektor perekonomian harus mampu menjadi penyumbang devisa bukan lagi pengguna. Pertamina sebagai pengimpor BBM (bahan bakar minyak) dan PLN sebagai pengguna devisa terbesar saya harapkan ke depan menjadi penyumbang devisa terbesar," katanya dalam Forum Chief Financial Officer (CFO) BUMN, di Kantor Pertamina Pusat, Jakarta, Selasa (22/9/2015).

Rini juga meminta PT Garuda Indonesia dan PT Telkom ke depan mampu menyumbangkan devisa lebih besar dengan membuat program-program terencana untuk menjual jasa maupun produknya di luar negeri. Tidak hanya itu, PT Perkebunan Nusantara juga harus mampu menciptakan produk ekspor yang lebih bervariasi.

"Tapi perlu kami ingatkan, di tengah kondisi rupiah harus pandai menjaga foreign currency sehingga di sini letak pentingnya lindung nilai dan saya lebih senang kalau internal hedging. Kalau tidak ke sana gimana bisa komunikasi dan bisa beli dolar biar tidak guncangkan pasar," jelas Rini.

Di tempat yang sama, Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman mengatakan, akan terus menekan penggunaan dolar dalam melakukan impor BBM. Pihaknya telah mengkoordinasikan dengan internal mana saja yang berpotensi untuk meningkatkan sumbangan devisa bagi negara.

"Semua sudah dikoordinasikan untuk memastikan bagaimana potensi-potensi itu bisa kita tingkatkan," ujarnya.

Dia membeberkan, penggunaan dolar dalam kegiatan impor BBM menacapai USD70-USD80 juta per hari.
Sementara, Ketua Forum CFO BUMN Ari Askhara Danadiputra mengatakan, peningkatan hasil devisa penting di tengah kondisi perekonomian global yang belum menentu.

Menurutnya, BUMN perlu merapatkan barisan dan memperkuat sinergi karena kondisi seperti ini rawan memicu terjadinya gejolak keuangan. Mengingat, terjadinya krisis pada 1997 dan 2008 memberikan pelajaran berharga.

"Sebagai motor penggerak perekonomian dan agen pembangunan, BUMN mesti bersatu-padu dan meningkatkan sinergi," kata dia.

Di tengah kondisi sulit seperti ini, CFO BUMN dituntut untuk semakin meningkatkan profesionalisme sehingga dapat memberikan value lebih bagi para stakeholder. Termasuk bagaimana penerapan program-program cost efficiency dan cost leadership perusahaan dapat menjadi fokus utama.

"Di sini peran CFO BUMN untuk memastikan BUMN dapat survive bahkan bisa mengambil momentum dalam perlambatan ekonomi seperti saat ini," pungkasnya.
(izz)
Berita Terkait
Cadangan Devisa Indonesia...
Cadangan Devisa Indonesia Akhir September Turun Jadi 130,8 Miliar Dolar AS
Garuda Indonesia Raih...
Garuda Indonesia Raih Lima Penghargaan Terbaik Pada Ajang BUMN Branding and Marketing Award 2020
Kementerian BUMN Perkenalkan...
Kementerian BUMN Perkenalkan Komunitas Srikandi BUMN
Peningkatan Cadev Dipengaruhi...
Peningkatan Cadev Dipengaruhi Dua Faktor, Trennya Bakal Berlanjut
Kementerian BUMN Perluas...
Kementerian BUMN Perluas Vaksinasi untuk Lansia
Tidak Efektif secara...
Tidak Efektif secara Bisnis, 8 BUMN Ini Akan Ditutup
Berita Terkini
Kapolda Jambi-SKK Migas...
Kapolda Jambi-SKK Migas Sumbagsel Perkuat Sinergi Dukung Sektor Migas
8 menit yang lalu
Pembangunan Tahap II...
Pembangunan Tahap II IKN Dimulai, Pemerintah Siapkan Anggaran Rp48,8 Triliun
15 menit yang lalu
Begini Nasib Jalan Trans...
Begini Nasib Jalan Trans Papua, 4 Wilayah Pemekaran Jadi Fokus Pembangunan
1 jam yang lalu
Harga Emas Antam Menggila...
Harga Emas Antam Menggila Tembus Rp1.916.000 per Gram, Level Tertinggi Sepanjang Masa
2 jam yang lalu
10 Negara dengan Tarif...
10 Negara dengan Tarif Listrik Termahal di Dunia
2 jam yang lalu
IHSG Terus Menanjak...
IHSG Terus Menanjak Naik, Pagi Ini Dibuka Sentuh 6.452
3 jam yang lalu
Infografis
Panglima Militer Israel:...
Panglima Militer Israel: Tentara yang Tewas di Gaza Jauh Lebih Banyak
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved