Ini Tanggapan Darmin Rupiah Makin Terjungkal
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, terjungkalnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) hingga melewati level Rp14.662/USD, karena pasar terlalu berlebihan menanggapi ekonomi China.
Dia mengatakan, pelemahan nilai tukar mata uang Garuda ini disebabkan karena pasar mulai spekulasi mengenai apa yang sebenarnya terjadi terhadap ekonomi Tirai Bambu.
Selain itu, harga komoditas pun kembali turun sehingga berdampak terhadap rupiah. "Ya memang harga komoditi kelihatannya turun lagi. Dan market mulai spekulasi mengenai seperti apa ekonomi China sebetulnya. Itu semua ada kaitannya, dan itu membuat spekulasi agak menguat," katanya di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (23/9/2015).
Mantan Gubernu Bank Indonesia (BI) ini awalnya berharap spekulasi akan mereda setelah bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) mengumumkan tidak jadi menaikkan tingkat suku bunga. Namun ternyata, pasar justru merespon lebih besar terhadap ekonomi Tirai Bambu.
"Saya tidak melihat ada faktor khusus dari domestik. Ini cuma nanti kita bicara dengan BI untuk mengetahui itu," pungkasnya.
Baca: Rupiah Berakhir Babak Belur Jelang Libur
Dia mengatakan, pelemahan nilai tukar mata uang Garuda ini disebabkan karena pasar mulai spekulasi mengenai apa yang sebenarnya terjadi terhadap ekonomi Tirai Bambu.
Selain itu, harga komoditas pun kembali turun sehingga berdampak terhadap rupiah. "Ya memang harga komoditi kelihatannya turun lagi. Dan market mulai spekulasi mengenai seperti apa ekonomi China sebetulnya. Itu semua ada kaitannya, dan itu membuat spekulasi agak menguat," katanya di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (23/9/2015).
Mantan Gubernu Bank Indonesia (BI) ini awalnya berharap spekulasi akan mereda setelah bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) mengumumkan tidak jadi menaikkan tingkat suku bunga. Namun ternyata, pasar justru merespon lebih besar terhadap ekonomi Tirai Bambu.
"Saya tidak melihat ada faktor khusus dari domestik. Ini cuma nanti kita bicara dengan BI untuk mengetahui itu," pungkasnya.
Baca: Rupiah Berakhir Babak Belur Jelang Libur
(izz)