Kinerja Turun, Sektor Logistik Ikut Rumahkan Karyawan

JAKARTA - Sektor logistik ikutan merumahkan karyawan seiring dengan banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan sejumlah perusahaan lantaran melambatnya pertumbuhan ekonomi.

Sebanyak 3% dari total karyawan di sektor logistik sudah dirumahkan. Hal itu imbas penurunan kinerja sektor logistik, yang diperkirakan mengalami koreksi 30% sejak sebelum lebaran atau periode Mei-Juni 2015.

"Sekitar 2-3% dari jumlah tenaga kerja logistik yang totalnya 175.000-225.000 itu sudah dirumahkan. Hal ini juga seiring dengan penurunan di sektor logistik sebesar 30%‎. Di sektor-sektor lain kan juga mengalami penurunan. Nah, itu imbasnya juga ke logistik," kata Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan di Jakarta, Senin (28/9/2015)

Yang cukup mengkhawatirkan, menurut Yukki, teman-teman di asosiasi atau pengusaha logistik sudah mulai mengurangi jam kerja para karyawa dari waktu kerja yang biasa mereka jalani sehari-hari.

‎"Saat ini, teman-teman sudah mulai mengatur jam kerjanya. Jadi ada yan masuk sehari, besok libur. Ini menurut saya cukup mengkhawatirkan karena memang penurunnya sudah terjadi di awal 2013. Itu terus berlanjut sampai sekarang," tutur dia.

Yukki menuturkan, sektor industri automotif cukup berimbas langsung ke logistik, baik angkutan logistik impor maupun ekspor.

"Kalau industri automotif, mengalami penurunan produksi cukup besar, jadi imbasnya ke logistik juga. Belum lagi saya lihat di industri semen juga banyak melakukan PHK. Ya otomatis kalau dari sektor logistiknya, produksinya menurun, akibatnya angkutannya baik yang mau ekspor atau impor juga mengalami penurunan," pungkas dia.

Baca:

Curhat Buruh Pabrik Garmen setelah Di-PHK

10 Perusahaan dengan PHK Terbesar dalam Dua Dekade