Maybank Nilai Indonesia Dapat Manfaatkan MEA
A
A
A
JAKARTA - Maybank menyatakan Indonesia memiliki banyak kesempatan untuk meraih peluang besar di ASEAN. Indonesia merupakan negara dengan ekonomi terbesar di ASEAN dan keberadaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dapat lebih memberikan dorongan bagi pertumbuhan.
"Indonesia diberkahi dengan demografi yang mendukung dan pasar domestik yang besar, tetapi ASEAN akan dapat memberikan peluang pasar yang lebih besar," ujar Group Head Global Banking Maybank Amirul Feisal Wan Zahir di Jakarta, Selasa (6/10/2015).
Menurutnya, ekonomi juga dapat memperoleh keuntungan dari perdagangan intra ASEAN yang besar akan memberikan Indonesia kesempatan untuk mendiversifikasi risiko dan meningkatkan daya tahan di tengah guncangan global.
"Diversifikasi dalam pasar ASEAN yang sedang tumbuh akan sangat menarik bagi perusahaan-perusahaan Indonesia di tengah melemahnya ekonomi domestik saat ini," katanya.
Saat ini, perdagangan intra ASEAN hanya tercatat 24% dari total perdagangan ASEAN. Sementara, investasi di regional tetap rendah sebesar 18%. Sebaliknya, negara-negara Amerika Utara mengekspor 40% komoditas di antara region mereka, dan perdagangan di masyarakat Eropa mencapai 60% dari total perdagangan masyarakatnya.
Dengan menekankan pentingnya pembentukan blok ekonomi ASEAN, pentingnya membentuk pertalian kuat sesama negara ASEAN.
"Dalam kondisi 'normal baru' dari pertumbuhan global yang tidak merata dan ketidakpastian ekonomi, negara-negara ASEAN harus memiliki pertalian kuat untuk meningkatkan hubungan ekonomi, membangun daya tahan terhadap guncangan eksteranl dan mengurangi ketergantungan dari ekonomi barat," jelas dia.
"ASEAN harus membantu ASEAN, demi menciptakan peluang bagi ekonominya sendiri. Tidak ada waktu yanh lebih penting untuk menjadi ASEAN yang besar saat ini," pungkasnya.
"Indonesia diberkahi dengan demografi yang mendukung dan pasar domestik yang besar, tetapi ASEAN akan dapat memberikan peluang pasar yang lebih besar," ujar Group Head Global Banking Maybank Amirul Feisal Wan Zahir di Jakarta, Selasa (6/10/2015).
Menurutnya, ekonomi juga dapat memperoleh keuntungan dari perdagangan intra ASEAN yang besar akan memberikan Indonesia kesempatan untuk mendiversifikasi risiko dan meningkatkan daya tahan di tengah guncangan global.
"Diversifikasi dalam pasar ASEAN yang sedang tumbuh akan sangat menarik bagi perusahaan-perusahaan Indonesia di tengah melemahnya ekonomi domestik saat ini," katanya.
Saat ini, perdagangan intra ASEAN hanya tercatat 24% dari total perdagangan ASEAN. Sementara, investasi di regional tetap rendah sebesar 18%. Sebaliknya, negara-negara Amerika Utara mengekspor 40% komoditas di antara region mereka, dan perdagangan di masyarakat Eropa mencapai 60% dari total perdagangan masyarakatnya.
Dengan menekankan pentingnya pembentukan blok ekonomi ASEAN, pentingnya membentuk pertalian kuat sesama negara ASEAN.
"Dalam kondisi 'normal baru' dari pertumbuhan global yang tidak merata dan ketidakpastian ekonomi, negara-negara ASEAN harus memiliki pertalian kuat untuk meningkatkan hubungan ekonomi, membangun daya tahan terhadap guncangan eksteranl dan mengurangi ketergantungan dari ekonomi barat," jelas dia.
"ASEAN harus membantu ASEAN, demi menciptakan peluang bagi ekonominya sendiri. Tidak ada waktu yanh lebih penting untuk menjadi ASEAN yang besar saat ini," pungkasnya.
(izz)