Tiket Pesawat Mahal, Kemenparekraf Dorong KAI Tambah Kapasitas Perjalanan

Sabtu, 16 November 2024 - 19:30 WIB
loading...
Tiket Pesawat Mahal,...
Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Dwi Marhen Yono. FOTO/Ist
A A A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendorong PT Kereta Api Indonesia ( KAI ) menambah kapasitas perjalanannya. Hal ini untuk mengejar target perjalanan wisata sepanjang tahun 2024 yang mencapai 1,2 miliar perjalanan.

Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Dwi Marhen Yono mengatakan, per September 2024 total perjalanan wisata baru mencapai 754.000 perjalanan dari target 1,2 miliar sepanjang tahun 2024. Saat ini, kata dia, pesawat terbang punya porsi paling besar pilihan moda transportasi umum masyarakat melakukan perjalanan wisata.



Sebesar 12% dari total perjalanan wisata yang mencapai 754.000 perjalanan adalah menggunakan pesawat terbang, sedangkan kereta api baru memiliki porsi 9%. Dengan isu tiket pesawat yang agak mahal, kata dia, Kemenpar mendorong kereta api menambah kapasitasnya.

"Sebab yang naik pesawat dari 754.000 itu 12%, yang naik kereta baru 9%, karena di luar Jawa belum ada kereta," kata Dwi Marhen pada acara KAI Expo 2024, Sabtu (16/11/2024).

Dwi menargetkan, porsi perjalanan wisata menggunakan kereta api bisa meningkat dari 9% menjadi 12%. Hal ini dapat dilakukan salah satu caranya dengan meningkatkan kapasitas perjalanan dan harga yang tiket yang kompetitif. "Kami berharap dari 754.000 itu sebanyak 12% naik kereta, ini tantangan dari KAI sekaligus peluang," ujarnya.



Pada kesempatan itu, Dwi menjelaskan jika harga tiket pesawat bisa turun paling tidak seperti harga sebelum pandemi, maka diperkirakan jumlah perjalanan wisata bisa naik hingga 30% dibandingkan tahun 2023.

"Kita sudah membuat kajian, kalau tiket ini relatif terjangkau seperti pre covid, itu kira-kira bisa meningkat 10% lagi pergerakan ini, kalau sekarang kan ada peningkatan 20%, kalau tiket turun itu pasti bisa 30% kenaikan kita. Karena (tiket mahal) orang menahan diri," tuturnya.

"Harus turun sama seperti sebelum pandemi, kalau kita ke Bali sekarang Rp1,4 juta, sebelum pandemi kan cuma Rp700.000. Kalau harganya sama seperti sebelum pandemi kita bisa naik 10%," tandas Dwi.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Dukung Kelancaran Lebaran,...
Dukung Kelancaran Lebaran, KAI Jamin Distribusi BBM Aman dan Tepat Waktu
2,2 Juta Tiket KA Lebaran...
2,2 Juta Tiket KA Lebaran 2025 Ludes Terjual, Berikut Rincian dan Sisanya
5 Kereta Ekonomi Paling...
5 Kereta Ekonomi Paling Diminati saat Mudik Lebaran 2025, Ada 127 Perjalanan per Hari
Kereta Lebaran Jarak...
Kereta Lebaran Jarak Jauh Masih Tersedia 1,4 Juta Kursi
Kereta Cepat Whoosh...
Kereta Cepat Whoosh Sediakan 800 Ribu Tiket Selama Musim Lebaran 2025
Mudik Lebaran 2025 Makin...
Mudik Lebaran 2025 Makin Nyaman, KAI Hadirkan KAI Entertainment by NextGO
2 Trainset KRL Commuter...
2 Trainset KRL Commuter Baru dari China Sampai di Indonesia, Kapan Dipakai KAI?
MNC Life Bersama MNC...
MNC Life Bersama MNC Insurance Beri Solusi Perlindungan Finansial bagi Pelajar & Wisatawan ke Korea Selatan
Harga Tiket Kereta Diskon...
Harga Tiket Kereta Diskon 25%, Cek Jadwal, Rute, dan Syaratnya
Rekomendasi
5 Kosakata Seputar Lebaran...
5 Kosakata Seputar Lebaran Lengkap dengan Maknanya
7 Kebijakan Pemerintah...
7 Kebijakan Pemerintah selama Ramadan: THR hingga Diskon Tiket Mudik
Aneh, Kenapa FIFA Tolak...
Aneh, Kenapa FIFA Tolak Jatuhkan Sanksi kepada Israel?
Berita Terkini
China Setop Impor LNG...
China Setop Impor LNG AS Gegara Tarif Trump, Geser ke Sumber Alternatif
1 jam yang lalu
Permudah Masyarakat,...
Permudah Masyarakat, Pertamina Delivery Service Siap Antar LPG Gratis
3 jam yang lalu
Terapkan Budaya Kerja...
Terapkan Budaya Kerja Inklusif, BRI Raih Penghargaan Anugerah Avirama Nawasena dari SBM ITB
4 jam yang lalu
Klaster Erwela: Merajut...
Klaster Erwela: Merajut Asa dan Prestasi Bersama BRI
5 jam yang lalu
Industri Hasil Tembakau...
Industri Hasil Tembakau Butuh Perhatian Lebih Kepala Daerah
5 jam yang lalu
Deposit Tanah Jarang...
Deposit Tanah Jarang Melimpah, Trump: Rusia Berada di Belahan Bumi Paling Berharga
6 jam yang lalu
Infografis
Hasil Kajian Kemenhub:...
Hasil Kajian Kemenhub: Harga Tiket Pesawat Bakal Turun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved