Harga Premium Tetap, Solar Turun Rp200/Liter

Rabu, 07 Oktober 2015 - 19:02 WIB
Harga Premium Tetap,...
Harga Premium Tetap, Solar Turun Rp200/Liter
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini akhirnya mengeluarkan paket kebijakan ekonomi jilid III. Salah satu yang menjadi poin dalam paket tersebut mengenai penurunan tarif dan harga bahan bakar minyak (BBM).

Disebut-sebut sebelumnya, dalam paket ini Presiden Jokowi akan menurunkan harga BBM jenis premium. Namun ternyata, pemerintah memutuskan untuk tidak menaikkan harga BBM berkadar research octane number (RON) 88 tersebut. (Baca: Ini Isi Lengkap Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi Jilid III).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyebutkan, dalam hitungan harga PT Pertamina (Persero) premium masih harus tetap mencapai angka keekonomian, sehingga belum bisa diturunkan. Sementara solar baik subsidi ataupun nonsubsidi turun Rp200 per liter dari Rp6.900/liter menjadi Rp6.700/liter.

"Berlaku mulai tiga hari setelah pengumuman ini. Kita kasih kesempatan, karena biasanya turun itu membutuhkan persiapan logistik," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/10/2015).

Sudirman melanjutkan, Pertamina juga memutuskan untuk menurunkan harga BBM jenis pertamax dari sebelumnya Rp9.250 menjadi Rp9.000 per liter. Serta pertalite turun dari Rp8.400 menjadi Rp8.300 per liter.

"Pertalite walaupun masih harga diskon tapi Pertamina memberikan penurunan harga dari Rp8.400 jadi Rp8.300 turun 1,2%. Berlaku sejak 1 Oktober 2015," terang dia.

Selain itu, sambung mantan Bos Pindad ini, BUMN minyak dan gas tersebut juga menurunkan harga avtur internasional sebesar 5,33% atau sekitar 10 sen per USD. Sementara untuk avtur domestik hanya diturunkan sekitar 1,4%.

"Ini karena Pertamina punya tugas yang memang harus meng-cover seluruh bandara di Indonesia, termasuk perintis. Sementara pemain internasional hanya fokus ke bandara besar. Di sini Pertamina memberikan diskon lebih besar untuk internasional, sementara yang domestik 1,4%," jelas Sudirman.

Untuk harga gas elpiji 12 kilogram (kg), Pertamina sebelumnya telah menurunkan harganya dari Rp141.000 per tabung menjadi Rp134.000 per tabung, atau turun sekitar 4,72%.

Pihaknya menekankan, jika terjadi efisiensi yang lebih besar pada Pertamina, nilai tukar rupiah terus membaik serta Indonesia Crude Price (ICP) lebih stabil, maka harga akan kembali disesuaikan.

"Karena BBM bukan barang subsidi. Karena itu tetap akan disesuaikan ke harga keekonomian. Tapi bahwa kita ingin menjaga policy subsidi konsisten dilakukan," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0759 seconds (0.1#10.140)