Rupiah Diprediksi Masih Berpeluang Reli
A
A
A
JAKARTA - Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari ini diprediksi masih miliki peluang melanjutkan kenaikan (reli) seiring masih indeks USD di pasar spot valuta asing (valas) global.
"Meski begitu, tetap harus dapat menyesuaikan dengan riil lapangan dan mencermati sentimen di pasar serta cermati jika mulai ada potensi pembalikan arah," kata Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (13/10/2015).
Dia memprediksi rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia akan berada pada rentang Rp13.455-Rp13.475/USD.
Sementara posisi rupiah kemarin berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.466/USD, membaik sebesar 55 poin dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.521/US.
Reza menyampaikan, masih melemahnya laju indeks USD memberikan sentimen positif pada laju sejumlah mata uang emerging market, termasuk rupiah, kemarin.
"Akan tetapi, penguatan yang terjadi mulai menunjukan terbatas seiring kenaikan yang cukup kencang dalam beberapa hari terakhir," ujarnya.
Menurut dia, sentimen yang mewarnai laju rupiah di awal pekan ini pun masih sama seperti di pekan kemarin, di mana masih tingginya ekspektasi pelaku pasar akan realisasi tidak hanya kebijakan Bank sentral (BI), namun juga kebijakan pemerintah, penguatan laju harga komoditas hingga masih berlanjutnya penguatan sejumlah mata uang Asia.
"Meski begitu, tetap harus dapat menyesuaikan dengan riil lapangan dan mencermati sentimen di pasar serta cermati jika mulai ada potensi pembalikan arah," kata Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (13/10/2015).
Dia memprediksi rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia akan berada pada rentang Rp13.455-Rp13.475/USD.
Sementara posisi rupiah kemarin berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.466/USD, membaik sebesar 55 poin dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.521/US.
Reza menyampaikan, masih melemahnya laju indeks USD memberikan sentimen positif pada laju sejumlah mata uang emerging market, termasuk rupiah, kemarin.
"Akan tetapi, penguatan yang terjadi mulai menunjukan terbatas seiring kenaikan yang cukup kencang dalam beberapa hari terakhir," ujarnya.
Menurut dia, sentimen yang mewarnai laju rupiah di awal pekan ini pun masih sama seperti di pekan kemarin, di mana masih tingginya ekspektasi pelaku pasar akan realisasi tidak hanya kebijakan Bank sentral (BI), namun juga kebijakan pemerintah, penguatan laju harga komoditas hingga masih berlanjutnya penguatan sejumlah mata uang Asia.
(rna)