Rupiah Selama Dua Pekan Menguat Atas Empat Mata Uang Ini
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menyatakan, sejak awal Oktober hingga pekan kedua terjadi penguatan mata uang rupiah terhadap empat mata uang dunia, dolar Amerika Serikat (USD), dolar Australia, yen Jepang dan euro.
Dia menjelaskan, penguatan mata uang Garuda terhadap USD pada pekan pertama Oktober hingga pekan lalu menguat 4,64%, terhadap dolar Australia naik 2,63%, terhadap euro terkerek 4,3% dan terhadap yen positif 4,75%.
"Dari catatan kami, ini sebenarnya terjadi penguatan juga yang lebih signifikan, minggu lalu ini penguatan sampai Rp13.900/USD. Bahkan sekarang, di pasar sudah Rp13.500/USD," kata Suryamin di Gedung BPS, Kamis (15/10/2015)
Padahal sebelumnya, kata Suryamin, nilai tukar rupiah terhadap empat mata uang tersebut sempat tersungkur sejak Agustus pekan ke-4 hingga September pekan ke-5.
Depresiasi rupiah terhadap USD menurun 4,02%, terhadap dolar Australian sekitar 2%, terhadap yen mencapai 4,13% dan terhadap euro sebesar 2,16%.
sedangkan untuk nilai tukar rupiah secara regional, dari seluruh provinsi, level tertinggi di Kalimantan Utara sebesar Rp14.300/USD dan terendah di NTB sebesar Rp14.700/USD.
"Jika dilihat secara rinci, tadi di minggu ke-5 bulan September terjadi pelemahan. Tapi di Septmber minggu pertama, kita hanya melemah di USD saja dan tiga mata uang lainnya, kita lebih kuat. Tapi setelah itu, terjadi perubahan. Terhadap keempatnya melemah, baru kemudian Oktober ini terapresiasi," tuturnya.
Baca:
Rupiah dan IHSG Siang Ini Menguat Pascarilis Data BPS
USD Berkubang di Level Rendah, Rupiah Dibuka Cerah
Dia menjelaskan, penguatan mata uang Garuda terhadap USD pada pekan pertama Oktober hingga pekan lalu menguat 4,64%, terhadap dolar Australia naik 2,63%, terhadap euro terkerek 4,3% dan terhadap yen positif 4,75%.
"Dari catatan kami, ini sebenarnya terjadi penguatan juga yang lebih signifikan, minggu lalu ini penguatan sampai Rp13.900/USD. Bahkan sekarang, di pasar sudah Rp13.500/USD," kata Suryamin di Gedung BPS, Kamis (15/10/2015)
Padahal sebelumnya, kata Suryamin, nilai tukar rupiah terhadap empat mata uang tersebut sempat tersungkur sejak Agustus pekan ke-4 hingga September pekan ke-5.
Depresiasi rupiah terhadap USD menurun 4,02%, terhadap dolar Australian sekitar 2%, terhadap yen mencapai 4,13% dan terhadap euro sebesar 2,16%.
sedangkan untuk nilai tukar rupiah secara regional, dari seluruh provinsi, level tertinggi di Kalimantan Utara sebesar Rp14.300/USD dan terendah di NTB sebesar Rp14.700/USD.
"Jika dilihat secara rinci, tadi di minggu ke-5 bulan September terjadi pelemahan. Tapi di Septmber minggu pertama, kita hanya melemah di USD saja dan tiga mata uang lainnya, kita lebih kuat. Tapi setelah itu, terjadi perubahan. Terhadap keempatnya melemah, baru kemudian Oktober ini terapresiasi," tuturnya.
Baca:
Rupiah dan IHSG Siang Ini Menguat Pascarilis Data BPS
USD Berkubang di Level Rendah, Rupiah Dibuka Cerah
(rna)