Indef: Kereta Cepat Tak Tepat di Pulau Jawa
A
A
A
JAKARTA - Institute for Development and Economic Finance (Indef) menilai pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung tidak tepat untuk transportasi di Pulau Jawa yang areanya tidak terlalu jauh.
Selain itu, masalah tarif juga dinilai tidak sebanding dengan penghasilan masyarakat dan kondisi ekonomi Indonesia yang masih didominasi masyarakat menengah ke bawah. (Baca: 2020, Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp225 Ribu).
"Tarif yang mereka patok kan Rp225 ribu. Itu yang mau beli pasti kalangan atas saja. Sedangkan kereta biasa yang disediakan KAI tidak sampai segitu meskipun kecepatannya lebih minim. Saingannya pasti banyak, yaitu travel murah," kata Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Dzulfian Syafrian di Jakarta, Jumat (16/10/2015).
Menurutnya, untuk menggerakkan roda ekonomi Indonesia, pemerintah sudah semestinya fokus ke pembangunan infrastruktur transportasi di luar pulau Jawa. Karena pembangunan saat ini masih terlalu fokus di Jawa.
"Sudah seharusnya pemerintah memfokuskan di luar Jawa. Jangan Jawa lagi, Jawa lagi. Papua, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi itu daerahnya potensial. Ini sama saja ekonomi kita enggak bergerak kalau hanya terpusat di Jawa," tandas dia.
Baca Juga:
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Resmi Digarap BUMN dan China
Gerbong Kereta Cepat Lebih Panjang dari Kereta Biasa
Pernyataan Kelangsungan Proyek Kereta Cepat Tak Satu Suara
Selain itu, masalah tarif juga dinilai tidak sebanding dengan penghasilan masyarakat dan kondisi ekonomi Indonesia yang masih didominasi masyarakat menengah ke bawah. (Baca: 2020, Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp225 Ribu).
"Tarif yang mereka patok kan Rp225 ribu. Itu yang mau beli pasti kalangan atas saja. Sedangkan kereta biasa yang disediakan KAI tidak sampai segitu meskipun kecepatannya lebih minim. Saingannya pasti banyak, yaitu travel murah," kata Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Dzulfian Syafrian di Jakarta, Jumat (16/10/2015).
Menurutnya, untuk menggerakkan roda ekonomi Indonesia, pemerintah sudah semestinya fokus ke pembangunan infrastruktur transportasi di luar pulau Jawa. Karena pembangunan saat ini masih terlalu fokus di Jawa.
"Sudah seharusnya pemerintah memfokuskan di luar Jawa. Jangan Jawa lagi, Jawa lagi. Papua, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi itu daerahnya potensial. Ini sama saja ekonomi kita enggak bergerak kalau hanya terpusat di Jawa," tandas dia.
Baca Juga:
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Resmi Digarap BUMN dan China
Gerbong Kereta Cepat Lebih Panjang dari Kereta Biasa
Pernyataan Kelangsungan Proyek Kereta Cepat Tak Satu Suara
(izz)