Menpar Gencar Promosi Pariwisata
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya langsung merespon keinginan Presiden Joko widodo (Jokowi) untuk meningkatkan promosi pariwisata di Indonesia.
Arief mengaku terus mebombardir promosi pariwisata dengan konsep branding, advertising dan sales (BAS). Merancang BAS harus matching dengan destination, origination, dan Time (DOT).
"Lalu menyampaikan materi promosi dengan konsep POS, paid media, own media dan social media," kata dia dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (16/10/2015). (Baca Juga: Jokowi Ingin Tingkatkan Promosi Pariwisata).
Menurutnya, di media-media internasional, materi promosi 'Wonderful Indonesia' sudah tampil dan eksis.
Model promosi juga tidak monoton dengan TVC di channel TV, media elektronik, videotron dan web, tetapi juga dengan sticker yang membungkus badan bus kota, kereta, taxi dan berbagai fasilitas publik lain.
"Kami bekerja sama dengan Google, bahkan saat Hari Pariwisata Dunia bulan lalu, mereka memperkenalkan aplikasi dengan menggunakan setting tempat di Borobudur. Dari data mereka, pertumbuhan orang yang searching ke situs resmi promosi dan pemasaran Kemenpar melonjak," jelasnya.
Arief yang dijuluki The Most Inspirational CEO, Mens Obsession Award 2014 menuturkan, 60% orang memutuskan berwisata setelah searching dan melihat promosi di internet. Nomor satu tergerak hatinya untuk berwisata karena tayangan video.
"Tetapi semua channel media kami tembus. Kami menggunakan istilah memancing di kolam yang banyak ikannya! Daripada menebar jaring di laut lepas," terangnya.
Menurutnya, promosi adalah investasi, dilakukan di depan dan hasilnya belakang. "Jadi promosi yang kita tebar tahun ini, hasilnya baru bisa dirasakan tahun depan," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi menilai promosi pariwisata Indonesia perlu ditingkatkan. Sebab, pariwisata merupakan sektor paling cepat yang bisa digunakan pemerintah untuk menggerakkan ekonomi, di tengah melambatnya kondisi ekonomi global dan nasional.
Jokowi menyampaikan, kunjungan wisatawan pada Agustus 2015 mengalami kenaikan sebesar 2,87% dibanding Agustus 2014. Dia membeberkan, sebanyak 850 ribu wisatawan asing berkunjung ke tanah air.
Arief mengaku terus mebombardir promosi pariwisata dengan konsep branding, advertising dan sales (BAS). Merancang BAS harus matching dengan destination, origination, dan Time (DOT).
"Lalu menyampaikan materi promosi dengan konsep POS, paid media, own media dan social media," kata dia dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (16/10/2015). (Baca Juga: Jokowi Ingin Tingkatkan Promosi Pariwisata).
Menurutnya, di media-media internasional, materi promosi 'Wonderful Indonesia' sudah tampil dan eksis.
Model promosi juga tidak monoton dengan TVC di channel TV, media elektronik, videotron dan web, tetapi juga dengan sticker yang membungkus badan bus kota, kereta, taxi dan berbagai fasilitas publik lain.
"Kami bekerja sama dengan Google, bahkan saat Hari Pariwisata Dunia bulan lalu, mereka memperkenalkan aplikasi dengan menggunakan setting tempat di Borobudur. Dari data mereka, pertumbuhan orang yang searching ke situs resmi promosi dan pemasaran Kemenpar melonjak," jelasnya.
Arief yang dijuluki The Most Inspirational CEO, Mens Obsession Award 2014 menuturkan, 60% orang memutuskan berwisata setelah searching dan melihat promosi di internet. Nomor satu tergerak hatinya untuk berwisata karena tayangan video.
"Tetapi semua channel media kami tembus. Kami menggunakan istilah memancing di kolam yang banyak ikannya! Daripada menebar jaring di laut lepas," terangnya.
Menurutnya, promosi adalah investasi, dilakukan di depan dan hasilnya belakang. "Jadi promosi yang kita tebar tahun ini, hasilnya baru bisa dirasakan tahun depan," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi menilai promosi pariwisata Indonesia perlu ditingkatkan. Sebab, pariwisata merupakan sektor paling cepat yang bisa digunakan pemerintah untuk menggerakkan ekonomi, di tengah melambatnya kondisi ekonomi global dan nasional.
Jokowi menyampaikan, kunjungan wisatawan pada Agustus 2015 mengalami kenaikan sebesar 2,87% dibanding Agustus 2014. Dia membeberkan, sebanyak 850 ribu wisatawan asing berkunjung ke tanah air.
(izz)