Harga Minyak Mentah Dunia Naik Tajam
A
A
A
NEW YORK - Harga minyak mentah dunia naik tajam hampir 2% pada Jumat waktu New York karena para pedagang menutup posisi jangka pendek setelah mengalami koreksi tajam selama empat hari dan jumlah rig minyak Amerika Serikat (AS) berkurang selama tujuh pekan berturut-turut.
Minyak mentah AS dan Brent sempat mengalami penurunan mingguan tertajam dalam delapan pekan setelah laporan Badan Energi Internasional pada Selasa memperkirakan bahwa pasar global akan tetap kelebihan pasokan hingga 2016.
"Realitas kelebihan pasokan global datang di garis depan sepanjang pekan memberikan kembali mayoritas keuntungan pekan lalu," kata analis Energy Management Institute Dominick Chirichella, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (17/10/2015).
Minyak mentah AS ditutup naik 88 sen menjadi USD47,26/barel, turun hampir 5% pada pekan ini. Brent untuk pengiriman Desember ditutup naik 73 sen menjadi USD50,46/barel, turun sekitar 4% sepanjang pekan ini.
Harga naik di awal sesi setelah Baker Hughes Inc (BHI.N) melaporkan bahwa rig minyak AS turun 10 unit menjadi 595 pada pekan ini, terendah sejak Juli 2010.
"Orang-orang memperhatikan jumlah rig untuk menunjukkan penurunan produksi minyak, rig minyak turun ke 595 dan menjadi dukungan utama," kata analis di Tradition Energy Gene McGillian.
Pada Kamis, Administrasi Informasi Energi AS (EIA) menyatakan, persediaan minyak mentah negara itu naik 7,6 juta barel pekan lalu, lebih dari dua kali lipat prediksi sebanyak 2,9 juta barel.
Pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) di Wina pada 21 Oktober mungkin menunjukkan apakah OPEC akan mempertahankan produksi untuk meredam harga.
"Ada secercah harapan dari pertemuan OPEC yang bisa memicu reli (minggu depan)," kata ahli strategi makro di Seaport Global Securities Richard Hastings.
Minyak mentah AS dan Brent sempat mengalami penurunan mingguan tertajam dalam delapan pekan setelah laporan Badan Energi Internasional pada Selasa memperkirakan bahwa pasar global akan tetap kelebihan pasokan hingga 2016.
"Realitas kelebihan pasokan global datang di garis depan sepanjang pekan memberikan kembali mayoritas keuntungan pekan lalu," kata analis Energy Management Institute Dominick Chirichella, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (17/10/2015).
Minyak mentah AS ditutup naik 88 sen menjadi USD47,26/barel, turun hampir 5% pada pekan ini. Brent untuk pengiriman Desember ditutup naik 73 sen menjadi USD50,46/barel, turun sekitar 4% sepanjang pekan ini.
Harga naik di awal sesi setelah Baker Hughes Inc (BHI.N) melaporkan bahwa rig minyak AS turun 10 unit menjadi 595 pada pekan ini, terendah sejak Juli 2010.
"Orang-orang memperhatikan jumlah rig untuk menunjukkan penurunan produksi minyak, rig minyak turun ke 595 dan menjadi dukungan utama," kata analis di Tradition Energy Gene McGillian.
Pada Kamis, Administrasi Informasi Energi AS (EIA) menyatakan, persediaan minyak mentah negara itu naik 7,6 juta barel pekan lalu, lebih dari dua kali lipat prediksi sebanyak 2,9 juta barel.
Pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) di Wina pada 21 Oktober mungkin menunjukkan apakah OPEC akan mempertahankan produksi untuk meredam harga.
"Ada secercah harapan dari pertemuan OPEC yang bisa memicu reli (minggu depan)," kata ahli strategi makro di Seaport Global Securities Richard Hastings.
(rna)