Mendag Lembong Ngaku Jadi Sales Produk Sawit
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong mengaku selama dua bulan masa jabatannya sebagai Mendag, dia beralih profesi menjadi sales produk-produk Indonesia di luar negeri, khususnya produk kelapa sawit.
"Saya sebagai Mendag tentunya keliling dunia jualan, mungkin seperti salesman untuk produk dan jasa yang didagangkan ke luar negeri. Saya sering diminta beri presentasi dan enggak mungkin saya tidak menyentuh minyak dan kelapa sawit," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (20/10/2015).
Dia mengatakan, kelapa sawit memiliki peran besar. Bahkan, dunia ini sedianya tidak bisa berjalan tanpa ada minyak kelapa sawit. Dunia pun akan bergejolak jika produksi dan pasokan minyak sawit turun.
"Pertama, the world cannot live without palm oil. Itu suatu kenyataan dan fakta yang sederhana. Namun mungkin orang lupa dan kaget kalau diceritakan demikian," imbuh dia.
Menurutnya, orang yang menilai bahwa minyak kelapa sawit tidak ramah lingkungan adalah orang-orang yang tidak realistis dan tidak memandang manfaat sawit yang besar. Indonesia sudah seharusnya tutup telinga dengan penilaian negatif tersebut, dan meningkatkan kerja sama serta memperbaiki mutu produk tersebut.
"Saya selalu katakan, industri ini harus stay. Orang yang melawan itu tidak realistis. Harusnya kita bagaimana kerja sama dan memberikan pelayanan kepada konsumen, trus memperbaiki mutu, image produk ini," tandas Mendag.
"Saya sebagai Mendag tentunya keliling dunia jualan, mungkin seperti salesman untuk produk dan jasa yang didagangkan ke luar negeri. Saya sering diminta beri presentasi dan enggak mungkin saya tidak menyentuh minyak dan kelapa sawit," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (20/10/2015).
Dia mengatakan, kelapa sawit memiliki peran besar. Bahkan, dunia ini sedianya tidak bisa berjalan tanpa ada minyak kelapa sawit. Dunia pun akan bergejolak jika produksi dan pasokan minyak sawit turun.
"Pertama, the world cannot live without palm oil. Itu suatu kenyataan dan fakta yang sederhana. Namun mungkin orang lupa dan kaget kalau diceritakan demikian," imbuh dia.
Menurutnya, orang yang menilai bahwa minyak kelapa sawit tidak ramah lingkungan adalah orang-orang yang tidak realistis dan tidak memandang manfaat sawit yang besar. Indonesia sudah seharusnya tutup telinga dengan penilaian negatif tersebut, dan meningkatkan kerja sama serta memperbaiki mutu produk tersebut.
"Saya selalu katakan, industri ini harus stay. Orang yang melawan itu tidak realistis. Harusnya kita bagaimana kerja sama dan memberikan pelayanan kepada konsumen, trus memperbaiki mutu, image produk ini," tandas Mendag.
(izz)