Harga Minyak Mentah Variatif Jelang Rilis Data Stok

NEW YORK - Harga minyak mentah variatif pada Selasa waktu New York, dengan minyak berjangka di New York turun sedikit karena pelaku pasar menunggu rilis data resmi stok minyak Amerika Serikat (AS), di tengah kelebihan pasokan global yang menekan harga.

American Petroleum Institute (API) mengatakan dalam laporan pendahuluan bahwa stok minyak mentah AS meningkat 7 juta barel pada pekan lalu, jauh di atas perkiraan analis yang disurvei Reuters sebanyak 3,7 juta barel.

Administrasi Informasi Energi AS (EIA) akan melaporkan data stok secara resmi pada Rabu waktu setempat.

"Data API memberi petunjuk untuk laporan EIA besok, yang diperkirakan akan menunjukkan kenaikan selama empat minggu beruntun," kata analis di Caprock Risk Management Chris Jarvis, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (21/10/2015).

Minyak Brent berjangka untuk pengiriman Desember naik 10 sen menjadi USD48,71/barel. Namun pada penutupan, turun 5 sen menjadi USD48,56/barel setelah rilis data API.

Minyak mentah berjangka AS untuk November berakhir turun 34 sen menjadi USD45,55/barel. Minyak AS pengiriman Desember ditutup naik 1 sen menjadi USD46,29. Itu turun 37 sen dalam perdagangan pascapenutupan sebelumnya.

"Ancaman pasokan berlebihan terus memukul reli singkat, seperti apa yang terjadi di akhir sesi AS hari ini," kata ahli strategi makro di Seaport Global Securities Richard Hastings.

Dia menuturkan, produksi minyak AS tidak banyak menurun, produksi Irak dan Libya kuat dan Iran berusaha untuk mendapatkan kembali pangsa pasar setelah sanksi nuklir dicabut terhadap Teheran.

Di samping, fokus pada persediaan minyak AS, analis mengatakan bahwa pasar juga tetap menutup mata pada pertemuan OPEC dan non-OPEC di Wina pada Rabu.