Ruhut Sitompul Bantah SBY Tak Punya Nyali Soal Blok Cepu
A
A
A
JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul membantah pernyataan Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Rizal Ramli yang menyatakan bahwa mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak punya nyali dalam hal pengoperasian Blok Cepu, Jawa Tengah.
Dia mengatakan, diberikannya pengelolaan Blok Cepu hanya kepada Exxon Mobile kala itu sebagai bentuk kehati-hatian pimpinan negara, sehingga pernyataan Rizal Ramli terkait hal tersebut tidaklah benar.
"Saya rasa itu bentuk kehati-hatian. Tidak ada maksud itu (hanya diberikan kepada Exxon Mobile)," katanya kepada Sindonews di sela acara Trade Expo Indonesia 2015 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Dia pun meminta agar Rizal Ramli tak lagi melihat ke belakang terkait persoalan tersebut. Menurutnya, mantan Menko bidang Perekonomian itu lebih baik untuk bekerja dan tidak mengritisi hal yang tidak perlu.
"Sekarang dia bekerja sajalah dengan baik, tidak usah lagi mengritisi yang enggak-enggak. Kasihan pak Jokowi-nya," imbuh dia.
Sementara terkait alasan diberikannya hak pengelolaan Blok Cepu hanya kepada Exxon Mobile, Ruhut mengaku tidak tahu menahu soal hal tersebut. Hanya saja, dia menegaskan bahwa SBY bukanlah orang yang sembrono mengambil keputusan.
"Itu tanya Pak Hatta Rajasa sebagai Menko Perekonomiannya dan ESDM-nya. Pak SBY itu orangnya hati-hati, dan itu baik," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menko bidang Kemaritiman Rizal Ramli tidak hanya menyindir para menteri dalam pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Menteri yang terkenal dengan jurus 'Rajawali Kepret' ini juga mengeluarkan jurus mautnya yang ditujukan pada mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurutnya, SBY dalam 10 tahun masa kepemimpinannya tidak bisa melakukan pengelolaan sumber daya alam (SDA) dengan baik. Salah satunya dalam pengelolaan Blok Cepu, Jawa Tengah.
"Teman-teman bisa katakan apapun tentang Jokowi, tetapi saya katakan di sini, dia (Jokowi) punya nyali. Ada yang 10 tahun berkuasa (SBY) tapi tidak punya nyali," ujar Rizal dalam acara Rembug Nasional Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-JK di Jakarta, Selasa (20/10/2015).
Dia mengatakan, kritikan yang dilontarkannya terhadap SBY bukan tanpa alasan karena dia memiliki sejarah panjang dengan kasus Blok Cepu tersebut lantaran pernah dimintai pendapat oleh SBY terkait pengelolaan Blok Cepu pada 2006-2007.
Mantan Menko bidang Perekonomian ini akhirnya menyarankan kepada SBY agar pengelolaan Blok Cepu tidak hanya diberikan kepada Exxon Mobile selaku operator, namun pemerintah kala itu juga disarankan untuk mengundang investor lain dari Jepang dan China.
Dia mengatakan, diberikannya pengelolaan Blok Cepu hanya kepada Exxon Mobile kala itu sebagai bentuk kehati-hatian pimpinan negara, sehingga pernyataan Rizal Ramli terkait hal tersebut tidaklah benar.
"Saya rasa itu bentuk kehati-hatian. Tidak ada maksud itu (hanya diberikan kepada Exxon Mobile)," katanya kepada Sindonews di sela acara Trade Expo Indonesia 2015 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Dia pun meminta agar Rizal Ramli tak lagi melihat ke belakang terkait persoalan tersebut. Menurutnya, mantan Menko bidang Perekonomian itu lebih baik untuk bekerja dan tidak mengritisi hal yang tidak perlu.
"Sekarang dia bekerja sajalah dengan baik, tidak usah lagi mengritisi yang enggak-enggak. Kasihan pak Jokowi-nya," imbuh dia.
Sementara terkait alasan diberikannya hak pengelolaan Blok Cepu hanya kepada Exxon Mobile, Ruhut mengaku tidak tahu menahu soal hal tersebut. Hanya saja, dia menegaskan bahwa SBY bukanlah orang yang sembrono mengambil keputusan.
"Itu tanya Pak Hatta Rajasa sebagai Menko Perekonomiannya dan ESDM-nya. Pak SBY itu orangnya hati-hati, dan itu baik," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menko bidang Kemaritiman Rizal Ramli tidak hanya menyindir para menteri dalam pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Menteri yang terkenal dengan jurus 'Rajawali Kepret' ini juga mengeluarkan jurus mautnya yang ditujukan pada mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurutnya, SBY dalam 10 tahun masa kepemimpinannya tidak bisa melakukan pengelolaan sumber daya alam (SDA) dengan baik. Salah satunya dalam pengelolaan Blok Cepu, Jawa Tengah.
"Teman-teman bisa katakan apapun tentang Jokowi, tetapi saya katakan di sini, dia (Jokowi) punya nyali. Ada yang 10 tahun berkuasa (SBY) tapi tidak punya nyali," ujar Rizal dalam acara Rembug Nasional Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-JK di Jakarta, Selasa (20/10/2015).
Dia mengatakan, kritikan yang dilontarkannya terhadap SBY bukan tanpa alasan karena dia memiliki sejarah panjang dengan kasus Blok Cepu tersebut lantaran pernah dimintai pendapat oleh SBY terkait pengelolaan Blok Cepu pada 2006-2007.
Mantan Menko bidang Perekonomian ini akhirnya menyarankan kepada SBY agar pengelolaan Blok Cepu tidak hanya diberikan kepada Exxon Mobile selaku operator, namun pemerintah kala itu juga disarankan untuk mengundang investor lain dari Jepang dan China.
(rna)