MNC Bank Berhasil Bukukan Laba di September
A
A
A
JAKARTA - PT MNC Bank Internasional Tbk (BABP) mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp7,6 miliar selama sembilan bulan hingga September di tahun ini.
Direktur Keuangan MNC Bank Benny Helman mengemukakan, total laba bersih ini meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang rugi sebesar Rp20 miliar.
"MNC Bank juga bukukan laba bersih sembilan, jauh membaik dari September tahun lalu yang merugi, jadi dari negatif ke positif," ujarnya di MNC Tower, Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Positifnya kinerja keuangan tersebut, di antara didukung kepercayaan masyarakat tumbuh dengan naiknya dana pihak ketiga (DPK), ada tim pembenahan kredit macet, sehingga non performing loan (NPL) turun drastis serta peningkatan pengeloaan operasional dan sumber daya manusia (SDM).
Selain itu, aset juga naik 18% dari Rp9,4 triliun akhir tahun lalu jadi Rp11,1 triliun hingga September kemarin. Aset per September Rp11,1 triliun, naik 18% dari Rp9,4 triliun akhir tahun lalu.
Kenaikan aset, lanjut dia, diimbangi dengan pertumbuhan kredit yang sebanyak 16% menjadi Rp7,2 triliun dari Rp6,2 triliun periode yang sama tahun lalu.
"Kalau kita lihat, semua laporan keuangan rasio tahun lalu per Desember negatif, semua berbalik positif," pungkasnya.
Direktur Keuangan MNC Bank Benny Helman mengemukakan, total laba bersih ini meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang rugi sebesar Rp20 miliar.
"MNC Bank juga bukukan laba bersih sembilan, jauh membaik dari September tahun lalu yang merugi, jadi dari negatif ke positif," ujarnya di MNC Tower, Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Positifnya kinerja keuangan tersebut, di antara didukung kepercayaan masyarakat tumbuh dengan naiknya dana pihak ketiga (DPK), ada tim pembenahan kredit macet, sehingga non performing loan (NPL) turun drastis serta peningkatan pengeloaan operasional dan sumber daya manusia (SDM).
Selain itu, aset juga naik 18% dari Rp9,4 triliun akhir tahun lalu jadi Rp11,1 triliun hingga September kemarin. Aset per September Rp11,1 triliun, naik 18% dari Rp9,4 triliun akhir tahun lalu.
Kenaikan aset, lanjut dia, diimbangi dengan pertumbuhan kredit yang sebanyak 16% menjadi Rp7,2 triliun dari Rp6,2 triliun periode yang sama tahun lalu.
"Kalau kita lihat, semua laporan keuangan rasio tahun lalu per Desember negatif, semua berbalik positif," pungkasnya.
(rna)