Jokowi: Tiap Pagi Saya Sarapan Angka
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini menggelar rapat kerja pemerintah dengan para petinggi di daerah. Dalam rapat tersebut, dia sempat berguyon bahwa setiap pagi dirinya selalu dijejali sarapan angka-angka.
Jokowi mengaku, selama tiga bulan terakhir dirinya selalu mengamati pergerakan angka mulai dari nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD), angka inflasi, pertumbuhan ekonomi, penyerapan anggaran, harga beras, hingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Angka-angka seperti itu selalu saya ikuti setiap pagi. Sarapan sehari-sehari saya adalah angka-angka. Sarapan pagi," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Dia menyebutkan, saat ini IHSG sudah mulai memasuki level balik menguat (rebound) sehingga diharapkan akan muncul persepsi positif dan membuat IHSG dapat tembus ke level tertinggi. "Sekali lagi kita berharap agar daerah bersama-sama kita memperbaiki persepsi itu," imbuh dia.
Sementara untuk inflasi, pada periode September akhir sudah berada pada posisi -0,5% dan pertumbuhan ekonomi diperkirakan pada kuartal III/2015 ini mencapai 4,85%.
Untuk inflasi, lanjut Jokowi, September akhir kemarin sudah pada posisi -0,5% artinya harga-harga terkendali.
"Kemarin saya lihat yang agak naik di beras, tetapi dalam dua minggu ini kita suplai lagi untuk turun dan saya cek, pagi tadi turun Rp600-Rp500," tandasnya.
Jokowi mengaku, selama tiga bulan terakhir dirinya selalu mengamati pergerakan angka mulai dari nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD), angka inflasi, pertumbuhan ekonomi, penyerapan anggaran, harga beras, hingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Angka-angka seperti itu selalu saya ikuti setiap pagi. Sarapan sehari-sehari saya adalah angka-angka. Sarapan pagi," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Dia menyebutkan, saat ini IHSG sudah mulai memasuki level balik menguat (rebound) sehingga diharapkan akan muncul persepsi positif dan membuat IHSG dapat tembus ke level tertinggi. "Sekali lagi kita berharap agar daerah bersama-sama kita memperbaiki persepsi itu," imbuh dia.
Sementara untuk inflasi, pada periode September akhir sudah berada pada posisi -0,5% dan pertumbuhan ekonomi diperkirakan pada kuartal III/2015 ini mencapai 4,85%.
Untuk inflasi, lanjut Jokowi, September akhir kemarin sudah pada posisi -0,5% artinya harga-harga terkendali.
"Kemarin saya lihat yang agak naik di beras, tetapi dalam dua minggu ini kita suplai lagi untuk turun dan saya cek, pagi tadi turun Rp600-Rp500," tandasnya.
(izz)