Permohonan Izin Prinsip Kelistrikan Tembus 20 Ribu MW

Jum'at, 23 Oktober 2015 - 02:25 WIB
Permohonan Izin Prinsip...
Permohonan Izin Prinsip Kelistrikan Tembus 20 Ribu MW
A A A
JAKARTA - Sektor kelistrikan menjadi salah satu sektor yang diminati investor baik asing maupun domestik. Hal ini ditandai dengan permohonan izin prinsip kelistrikan yang telah masuk ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) hingga mencapai 20 ribu megawatt (MW).

Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan, konstruksi pembangunan pembangkit listrik tersebut akan terus dikawal untuk mendukung program pemerintah membangun listrik 35 ribu MW.

"Listrik merupakan komponen penting dalam proses produksi dan kelangsungan industri," ujar dia dalam rilisnya, Jakarta, Kamis (22/10/2015).

Menurutnya, beberapa minat untuk membangun sektor kelistrikan diharapkan dapat segera merealisasikan investasinya sehingga dapat segera dirasakan manfaatnya bagi kalangan industri dan masyarakat. Hingga kini yang masuk tahap konstruksi mencapai 8.800 MW dengan nilai proyek Rp16 triliun lebih.

BKPM terus aktif melakukan koordinasi dengan PLN dan Kementerian ESDM untuk menyelesaikan beberapa problem terkait kelistrikan yang dialami investor. "Untuk listrik, BKPM tidak membentuk desk khusus. Hanya menjalankan fungsi koordinasi, sekarang kami yang dikejar-kejar apakah ada yang ingin diselesaikan lagi," paparnya.

Kementerian ESDM menempatkan perwakilannya pejabat setingkat eselon I yang aktif membantu persoalan yang dialami investor. Salah satunya yang pernah mengemuka adalah terkait problem tower yang terkendala permasalahan tanah membutuhkan support dari PLN.

"Akhirnya langsung dikirim GM PLN, sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Kami hanya melakukan end to end service untuk investor," jelasnya.

Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal Azhar Lubis menambahkan, investor yang melakukan investasi di bidang pembangkitan listrik tersebut ada yang memang bertujuan untuk dijual lagi ke PLN, ada juga yang dengan tujuan untuk sendiri.

"Memang ada yang investasi di bidang listrik, ada juga yang merupakan perluasan dari industri utamanya, sehingga dia membangun pembangkit untuk dimanfaatkan memenuhi kebutuhan sendiri, sisanya dijual ke PLN," ungkapnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0596 seconds (0.1#10.140)