RJ Lino Sesumbar Sulap Pelabuhan Priok Jadi Kinclong

Sabtu, 31 Oktober 2015 - 08:38 WIB
RJ Lino Sesumbar Sulap...
RJ Lino Sesumbar Sulap Pelabuhan Priok Jadi Kinclong
A A A
JAKARTA - Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) RJ Lino sesumbar, sejak dirinya kembali ke BUMN pelabuhan Tanjung Priok pada 2009, telah berhasil menyulap pelabuhan tersebut menjadi lebih bersih dan tertata rapi.

Hal ini jauh berbeda saat Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Rizal Ramli masih menjabat sebagai Menko bidang Perekonomian pada era Gusdur sekitar 1999-2000.

"Priok sekarang bersih. Anda kalau taruh jempol di lantai, kalau kotor saya kasih hadiah. Beda dengan zaman Rizal Ramli waktu jadi menko zaman Gusdur," katanya di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Jumat (30/10/2015).

Saat dia kembali pasca 19 tahun berhenti, ‎di mengaku mendapati gedung kantor pusat Pelindo II tidak tertata rapi dan berantakan. Lino akhirnya menyulap kantor tersebut lebih rapi dan menggunakan desain modern.

‎"Ini sekarang kantor baru. Saya perbaikin kantornya. Di dalam kantor file di mana-mana, coba lihat hari ini. Kantor bersih, hampir enggak ada kertas di mana-mana," tutur dia.

Selain itu, infrastruktur dan lingkungan di Pelabuhan Tanjung Priok pada 1999 masih belum memadai. Bahkan masih terdapat lubang di mana-mana, dan orang-orang masih berani berjualan di atas kontainer.

"‎Bongkar muat kapal itu dulu pakai crane kapal semua. Jadi lama banget. Crane yang waktu itu dibilang Bareskrim enggak dipakai, nih lihat dipakai kok. Alat ini dipakai bukan enggak dipakai. Berbeda dengan 5-6 tahun lalu," beber Lino.

Dia juga sempat menyindir soal pembongkaran beton yang menutupi rel kereta api untuk melintas di Pelabuhan Tanjung Priok oleh Rizal Ramli. Menurutnya, hal tersebut adalah pembohongan publik karena sejatinya rel tersebut tidak ditutup secara permanen.

"‎Ini pembohongan kepada publik. Ini kan rel KA, bagian itu tidak ditutup beton. Karena rel ini sampai di dermaga digunakan kalau ada gerbong KA, atau ada KA yang kita impor kalau mau masuk. Karena tingkat pemakaiannya rendah bukan berarti kita tutup selamanya," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7342 seconds (0.1#10.140)