Bos Pelindo II Blak-blakan Soal Merger, Bakal Banyak PHK?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan melakukan penggabungan (merger) PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo I, II, III, dan IV. Saat ini pembahasan merger masih berlangsung intensif.
Dalam merger Pelindo, nantinya akan ada entitas baru hasil dari peleburan empat perusahaan Pelindo yang ada saat ini. Meski begitu, ada mencatat bahwa Kementerian BUMN dan manajemen perseroan harus bisa melebur dengan mulus sehingga tidak menimbulkan gesekan diantara legacy. Salah satu poin adalah pengurangan tenaga kerja atau pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dalam pelaksanaannya, strategi post merger terintegrasi menjadi penting. Disini perlu difokuskan proses standarisasi atas semua fungsi perusahaan yang ada sehingga tidak menimbulkan gap. Bahkan, perlunya budaya perusahaan baru (new corporate culture) yang bisa meleburkan warisan, budaya setiap entitas yang tadinya berdiri terpisah.
Merespon hal tersebut, Direktur Utama (Dirut) Pelindo II Arif Suhartono menyebut, belum bisa memberikan banyak keterangan. Sebab, merger masih pada proses pembahasan. Meski demikian, dirinya memastikan tidak ada pengurangan tenaga kerja jika Pelindo masuk pada tahap merger.
"Terkait merger masih dalam proses, jadi belum banyak yang bisa saya sampaikan, tapi tentunya SDM tidak akan dirugikan," ujar Arif kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (3/3/2021).
Manajemen juga belum bisa memberikan keterangan lebih ihwal poin fundamental perusahaan seperti penggabungan aset dan lain-lain saat merger terlaksana. Saat ini, manajemen masih melakukan koordinasi dan menunggu arahan Menteri BUMN Erick Thohir. "Masih belum mas, kita tunggu saja dulu ya," kata dia.
Kementerian BUMN sendiri meyakini bahwa penggabungan empat kekuatan perusahaan BUMN sektor pelabuhan ini akan membuat aset serta standar operasional semakin kompetitif. Sehingga dari Sabang sampai Merauke akan berada pada satu sistem yang terintegrasi. Merger sendiri lahir dari keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dimana penyatuan empat entitas dipandang mampu merealisasikan ide soal tol laut.
"Itu akan semakin cepat terlaksana. Ketika ide besar membangun sebuah kekuatan, menyatukan Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, dan Pelindo IV dalam sebuah perusahaan, di merger," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, dalam siaran YouTube Kementerian BUMN.
Dalam merger Pelindo, nantinya akan ada entitas baru hasil dari peleburan empat perusahaan Pelindo yang ada saat ini. Meski begitu, ada mencatat bahwa Kementerian BUMN dan manajemen perseroan harus bisa melebur dengan mulus sehingga tidak menimbulkan gesekan diantara legacy. Salah satu poin adalah pengurangan tenaga kerja atau pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dalam pelaksanaannya, strategi post merger terintegrasi menjadi penting. Disini perlu difokuskan proses standarisasi atas semua fungsi perusahaan yang ada sehingga tidak menimbulkan gap. Bahkan, perlunya budaya perusahaan baru (new corporate culture) yang bisa meleburkan warisan, budaya setiap entitas yang tadinya berdiri terpisah.
Merespon hal tersebut, Direktur Utama (Dirut) Pelindo II Arif Suhartono menyebut, belum bisa memberikan banyak keterangan. Sebab, merger masih pada proses pembahasan. Meski demikian, dirinya memastikan tidak ada pengurangan tenaga kerja jika Pelindo masuk pada tahap merger.
"Terkait merger masih dalam proses, jadi belum banyak yang bisa saya sampaikan, tapi tentunya SDM tidak akan dirugikan," ujar Arif kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (3/3/2021).
Manajemen juga belum bisa memberikan keterangan lebih ihwal poin fundamental perusahaan seperti penggabungan aset dan lain-lain saat merger terlaksana. Saat ini, manajemen masih melakukan koordinasi dan menunggu arahan Menteri BUMN Erick Thohir. "Masih belum mas, kita tunggu saja dulu ya," kata dia.
Kementerian BUMN sendiri meyakini bahwa penggabungan empat kekuatan perusahaan BUMN sektor pelabuhan ini akan membuat aset serta standar operasional semakin kompetitif. Sehingga dari Sabang sampai Merauke akan berada pada satu sistem yang terintegrasi. Merger sendiri lahir dari keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dimana penyatuan empat entitas dipandang mampu merealisasikan ide soal tol laut.
"Itu akan semakin cepat terlaksana. Ketika ide besar membangun sebuah kekuatan, menyatukan Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, dan Pelindo IV dalam sebuah perusahaan, di merger," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, dalam siaran YouTube Kementerian BUMN.
(nng)