Keputusan Proyek Blok Masela Rampung Tahun Ini
A
A
A
JAKARTA - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja menargetkan keputusan penyelesaian proyek pengembangan Blok Masela rampung tahun ini.
Pihaknya saat ini sedang menunggu hasil evaluasi kajian dari konsultan dunia terkait pengembangan pengolahan gas di lapangan gad Abadi, Blok Masela.
“Kami masih menunggu kajian konsultan world class. Apakah nanti dibangun kilang di darat ataukah di laut. Dikaji dengan mempertimbangkan keeokonomian, teknologi dan multiplier effect-nya. Targetnya tahun ini sudah selesai,” kata dia di Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Dia tidak memungkiri terjadinya potensi kehilangan pendapatan jika keputusan penyelesaian pengembangan tak kunjung selesai bahkan tidak menutup kemungkinan adanya kegaduhan/polemik pengembangan lapangan Abadi, Blok Masela menjadi keresahan KKKS.
“Kami tentunya sudah mempertimbangkan itu. Parameter iklim investasi menjadi pertimbangan kami. Semua aspek telah menjadi pertimbangan kami,” tutur Wirat.
Berdasarkan data SKK Migas, dalam rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) Inpex Corporation, selaku operator Blok Masela akan menggelontorkan investasi untuk belanja modal dan belanja operasional sebesar USD30 miliar.
Selama proyek berlangsung akan menghasilkan pendapatan USD113 miliar sepanjang proyek berlangsung. Angka tersebut merupakan angka minimal yang sudah disepakati dengan SKK Migas.
Baca:
Proyek Masela Telat, RI Kehilangan Pendapatan Rp54 Triliun
Gas Masela Diprioritaskan untuk Kebutuhan Domestik
Pihaknya saat ini sedang menunggu hasil evaluasi kajian dari konsultan dunia terkait pengembangan pengolahan gas di lapangan gad Abadi, Blok Masela.
“Kami masih menunggu kajian konsultan world class. Apakah nanti dibangun kilang di darat ataukah di laut. Dikaji dengan mempertimbangkan keeokonomian, teknologi dan multiplier effect-nya. Targetnya tahun ini sudah selesai,” kata dia di Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Dia tidak memungkiri terjadinya potensi kehilangan pendapatan jika keputusan penyelesaian pengembangan tak kunjung selesai bahkan tidak menutup kemungkinan adanya kegaduhan/polemik pengembangan lapangan Abadi, Blok Masela menjadi keresahan KKKS.
“Kami tentunya sudah mempertimbangkan itu. Parameter iklim investasi menjadi pertimbangan kami. Semua aspek telah menjadi pertimbangan kami,” tutur Wirat.
Berdasarkan data SKK Migas, dalam rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) Inpex Corporation, selaku operator Blok Masela akan menggelontorkan investasi untuk belanja modal dan belanja operasional sebesar USD30 miliar.
Selama proyek berlangsung akan menghasilkan pendapatan USD113 miliar sepanjang proyek berlangsung. Angka tersebut merupakan angka minimal yang sudah disepakati dengan SKK Migas.
Baca:
Proyek Masela Telat, RI Kehilangan Pendapatan Rp54 Triliun
Gas Masela Diprioritaskan untuk Kebutuhan Domestik
(rna)