Konsumsi Batu Bara Global Menuju Penurunan Terbesar
A
A
A
BRUSSELS - Konsumsi batu bara global menuju penurunan terbesar dalam sejarah, didorong oleh usaha China mengurangi polusi, reformasi ekonomi dan upaya untuk mempromosikan energi terbarukan.
Berdasarkan laporan yang dirilis Greenpeace, konsumsi global dari bahan bakar yang paling berpolusi ini turun 2,3% menjadi 4,6% dalam sembilan bulan pertama tahun ini dari periode yang sama tahun lalu. Penurunan itu sebanyak 180 juta ton batu bara, 40 juta ton lebih banyak dari Jepang yang digunakan pada periode yang sama.
Laporan yang muncul sebelum rilis Badan Energi Internasional tersebut menegaskan bahwa upaya di seluruh dunia untuk memerangi pemanasan global memiliki dampak signifikan pada industri batu bara, yang merupakan sumber terbesar emisi karbon.
"Kecenderungan ini menunjukkan bahwa apa yang disebut booming batu bara global dalam dekade pertama abad ke-21 adalah fatamorgana," kata juru kampanye energi dan batu bara di Greenpeace Lauri Myllyvirta, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (9/11/2015).
Penurunan konsumsi batu bara akan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, yang menyebabkan pemanasan global di planet ini. Greenpeace menuturkan, untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 2 derajat Celsius atau 3,6 derajat Fahrenheit, emisi dari batu bara harus berkurang 4% per tahun hingga 2040.
Di China, yang mengonsumsi setengah dari permintaan batu bara dunia, yang digunakan di sektor listrik turun lebih dari 4% pada tiga kuartal pertama dan impor menurun 31%. Sejak akhir 2013, pertumbuhan konsumsi listrik negara itu sebagian besar telah diganti oleh energi baru terbarukan.
"China sekarang mencatat ada penambahan satu pembangkit listrik tenaga batu bara menganggur tiap minggunya," ungkap laporan itu.
Batu bara yang digunakan untuk menghasilkan listrik di Amerika Serikat (AS) akan jatuh 36% pada tahun ini dari 50% dalam satu dekade lalu. Lebih dari 200 pembangkit listrik tenaga batu bara, dengan total kapasitas 83 gigawatt dijadwalkan pensiun, termasuk pembangkit kapasita 13 gigawatt diperkirakan pensiun tahun ini.
Konsumsi batu bara di 28-negara Uni Eropa mendatar dalam sembilan bulan pertama, setelah turun 6,5% pada 2014. Di India, produksi batu bara dalam negeri telah meningkat, dengan penjualan oleh Coal India naik 7% dalam sembilan bulan pertama, dan konsumsi bertambah sekitar 5%. Upaya India untuk mempromosikan energi terbarukan juga mengurangu permintaan batu bara dan stok di dalam negeri telah meningkat tajam.
Berdasarkan laporan yang dirilis Greenpeace, konsumsi global dari bahan bakar yang paling berpolusi ini turun 2,3% menjadi 4,6% dalam sembilan bulan pertama tahun ini dari periode yang sama tahun lalu. Penurunan itu sebanyak 180 juta ton batu bara, 40 juta ton lebih banyak dari Jepang yang digunakan pada periode yang sama.
Laporan yang muncul sebelum rilis Badan Energi Internasional tersebut menegaskan bahwa upaya di seluruh dunia untuk memerangi pemanasan global memiliki dampak signifikan pada industri batu bara, yang merupakan sumber terbesar emisi karbon.
"Kecenderungan ini menunjukkan bahwa apa yang disebut booming batu bara global dalam dekade pertama abad ke-21 adalah fatamorgana," kata juru kampanye energi dan batu bara di Greenpeace Lauri Myllyvirta, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (9/11/2015).
Penurunan konsumsi batu bara akan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, yang menyebabkan pemanasan global di planet ini. Greenpeace menuturkan, untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 2 derajat Celsius atau 3,6 derajat Fahrenheit, emisi dari batu bara harus berkurang 4% per tahun hingga 2040.
Di China, yang mengonsumsi setengah dari permintaan batu bara dunia, yang digunakan di sektor listrik turun lebih dari 4% pada tiga kuartal pertama dan impor menurun 31%. Sejak akhir 2013, pertumbuhan konsumsi listrik negara itu sebagian besar telah diganti oleh energi baru terbarukan.
"China sekarang mencatat ada penambahan satu pembangkit listrik tenaga batu bara menganggur tiap minggunya," ungkap laporan itu.
Batu bara yang digunakan untuk menghasilkan listrik di Amerika Serikat (AS) akan jatuh 36% pada tahun ini dari 50% dalam satu dekade lalu. Lebih dari 200 pembangkit listrik tenaga batu bara, dengan total kapasitas 83 gigawatt dijadwalkan pensiun, termasuk pembangkit kapasita 13 gigawatt diperkirakan pensiun tahun ini.
Konsumsi batu bara di 28-negara Uni Eropa mendatar dalam sembilan bulan pertama, setelah turun 6,5% pada 2014. Di India, produksi batu bara dalam negeri telah meningkat, dengan penjualan oleh Coal India naik 7% dalam sembilan bulan pertama, dan konsumsi bertambah sekitar 5%. Upaya India untuk mempromosikan energi terbarukan juga mengurangu permintaan batu bara dan stok di dalam negeri telah meningkat tajam.
(rna)