Alibaba Raih Penjualan Rp13,5 Triliun dalam 8 Menit Pertama
A
A
A
BEIJING - Alibaba meraih penjualan lebih dari USD1 miliar atau setara Rp13,5 triliun (kurs Rp13.500/USD) dalam delapan menit pertama acara Singles' Day tahun ini, mengalahkan rekor tahun lalu pada 17 menit.
Perusahaan e-commerce raksasa China tersebut mencetak angka USD2 miliar pada 17 menit pertama 29 detik dalam ekstravaganza retail, dan pada jam pertama, menghasilkan USD3,9 miliar dalam volume barang dagangan bruto (GMV). GMV adalah total transaksi yang dilayani melalui mobile wallet Alipay untuk seluruh platform domestik dan internasional. Setelah 90 menit pertama dari acara Singles' Day, jumlah penjualan membengkak menjadi USD5 miliar.
Tahun lalu, Alibaba mencetak rekor total penjualan sebesar USD9,3 miliar, lebih dari empat kali lipat penjualan di Cyber senilai USD2,4 miliar pada Senin, hari penjualan online terbesar di Amerika Serikat (AS), yang jatuh pada Senin pertama setelah Thanksgiving.
Dikenal sebagai acara belanja online selama 24 jam terbesar di dunia, Singles' Day jatuh pada 11 November setiap tahunnya, yang secara resmi dimulai pada tengah malam. Tahun ini, acara tersebut disebut sebagai Double 11 (11.11). Survei Nielsen menyebut bahwa 56% pengguna internet di China diperkirakan akan meningkatkan belanjanya dari tahun lalu.
Tahun ini, penjualan ponsel adalah pendorong utama bagi Alibaba. Ponsel menyumbang 73,9% atau USD2,9 miliar, total GMV di jam pertama penjualan pada Rabu, dibanding dengan penjualan tahun lalu sebesar 45,7%. Sementara jumlah total pembeli ponsel lebih dari 27 juta.
Angka-angka yang mengesankan tidak diragukan lagi memberi keuntungan bagi Alibaba, yang sebelumnya telah berjuang dengan strategi mobile di tengah meningkatnya persaingan dari raksasa internet lainnya seperti Tencent.
"Tahun ini, Alibaba Group telah mengubah 11.11 menjadi pengalaman belanja mobile yang belum pernah terjadi sebelumnya. Selama belanja maraton 24 jam, konsumen akan mendapat kejutan baru setiap jam yang disesuaikan untuk pengguna ponsel. Seluruh dunia akan menyaksikan kekuatan konsumsi China pada 11 November ini," kata CEO Alibaba Daniel Zhang, seperti dilansir dari CNBC, Rabu (11/11/2015).
Singles' Day diciptakan pada 1990-an sebagai cara untuk merayakan kehidupan para single, tetapi Alibaba menjadi perusahaan besar pertama yang membuat hari itu sebagai hari belanja, dengan meluncurkan penjualan online khusus pada 2009 yang secara efektif mengubah hari bagi para single menjadi fenomena belanja. Ini menjadi salah satu yang mencerminkan pertumbuhan kekayaan dari kelas menengah China.
"Setiap 11.11, infrastruktur Alibaba diuji dan kemampuan teknologi kami dibawa ke tingkat berikutnya," kata Zhang.
Dia menjelaskan, perusahaan pada tahun lalu memecahkan rekor 80.000 pesenan pada puncaknya per detik. Tahun ini, perusahaan berharap untuk bisa menangani 120.000 pesanan dan pembayaran 60.000 pada puncaknya per detik.
"Ini akan menjadi prestasi yang membanggakan bagi kami," ujarnya.
Bukan hanya Alibaba yang mengharapkan keuntungan dari Singles' Day, e-commerce pesaingnya seperti JD.com juga mengharapkan hal serupa. JD.Com telah meluncurkan penjualan saat 11.11 dalam beberapa tahun terakhir.
CEO JD.com Haoyu Shen mengatakan kepada CNBC bahwa kategori penjualan termasuk elektronik, pakaian dan produk bayi adalah beberapa yang paling populer tahun ini. Namun dia belum dapat memberikan angka penjualan, meski menurutnya kinerja saat ini sangat kuat dibandingkan dengan tahun lalu.
Sementara dikutip dari Bloomberg, transaksi Alibaba setengah hari atau 12 jam sudah mencapai 57,1 miliar yuan atau setara USD9 miliar.
Perusahaan e-commerce raksasa China tersebut mencetak angka USD2 miliar pada 17 menit pertama 29 detik dalam ekstravaganza retail, dan pada jam pertama, menghasilkan USD3,9 miliar dalam volume barang dagangan bruto (GMV). GMV adalah total transaksi yang dilayani melalui mobile wallet Alipay untuk seluruh platform domestik dan internasional. Setelah 90 menit pertama dari acara Singles' Day, jumlah penjualan membengkak menjadi USD5 miliar.
Tahun lalu, Alibaba mencetak rekor total penjualan sebesar USD9,3 miliar, lebih dari empat kali lipat penjualan di Cyber senilai USD2,4 miliar pada Senin, hari penjualan online terbesar di Amerika Serikat (AS), yang jatuh pada Senin pertama setelah Thanksgiving.
Dikenal sebagai acara belanja online selama 24 jam terbesar di dunia, Singles' Day jatuh pada 11 November setiap tahunnya, yang secara resmi dimulai pada tengah malam. Tahun ini, acara tersebut disebut sebagai Double 11 (11.11). Survei Nielsen menyebut bahwa 56% pengguna internet di China diperkirakan akan meningkatkan belanjanya dari tahun lalu.
Tahun ini, penjualan ponsel adalah pendorong utama bagi Alibaba. Ponsel menyumbang 73,9% atau USD2,9 miliar, total GMV di jam pertama penjualan pada Rabu, dibanding dengan penjualan tahun lalu sebesar 45,7%. Sementara jumlah total pembeli ponsel lebih dari 27 juta.
Angka-angka yang mengesankan tidak diragukan lagi memberi keuntungan bagi Alibaba, yang sebelumnya telah berjuang dengan strategi mobile di tengah meningkatnya persaingan dari raksasa internet lainnya seperti Tencent.
"Tahun ini, Alibaba Group telah mengubah 11.11 menjadi pengalaman belanja mobile yang belum pernah terjadi sebelumnya. Selama belanja maraton 24 jam, konsumen akan mendapat kejutan baru setiap jam yang disesuaikan untuk pengguna ponsel. Seluruh dunia akan menyaksikan kekuatan konsumsi China pada 11 November ini," kata CEO Alibaba Daniel Zhang, seperti dilansir dari CNBC, Rabu (11/11/2015).
Singles' Day diciptakan pada 1990-an sebagai cara untuk merayakan kehidupan para single, tetapi Alibaba menjadi perusahaan besar pertama yang membuat hari itu sebagai hari belanja, dengan meluncurkan penjualan online khusus pada 2009 yang secara efektif mengubah hari bagi para single menjadi fenomena belanja. Ini menjadi salah satu yang mencerminkan pertumbuhan kekayaan dari kelas menengah China.
"Setiap 11.11, infrastruktur Alibaba diuji dan kemampuan teknologi kami dibawa ke tingkat berikutnya," kata Zhang.
Dia menjelaskan, perusahaan pada tahun lalu memecahkan rekor 80.000 pesenan pada puncaknya per detik. Tahun ini, perusahaan berharap untuk bisa menangani 120.000 pesanan dan pembayaran 60.000 pada puncaknya per detik.
"Ini akan menjadi prestasi yang membanggakan bagi kami," ujarnya.
Bukan hanya Alibaba yang mengharapkan keuntungan dari Singles' Day, e-commerce pesaingnya seperti JD.com juga mengharapkan hal serupa. JD.Com telah meluncurkan penjualan saat 11.11 dalam beberapa tahun terakhir.
CEO JD.com Haoyu Shen mengatakan kepada CNBC bahwa kategori penjualan termasuk elektronik, pakaian dan produk bayi adalah beberapa yang paling populer tahun ini. Namun dia belum dapat memberikan angka penjualan, meski menurutnya kinerja saat ini sangat kuat dibandingkan dengan tahun lalu.
Sementara dikutip dari Bloomberg, transaksi Alibaba setengah hari atau 12 jam sudah mencapai 57,1 miliar yuan atau setara USD9 miliar.
(rna)