HT: Banyak Nelayan Belum Sejahtera
A
A
A
PEKALONGAN - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, perencanaan strategi pembangunan yang hanya terfokus pada kalangan ekonomi menengah ke atas mengakibatkan kesenjangan sosial semakin meningkat.
Seahingga mengakibatkan jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin semakin lebar. Misalnya masih banyak kehidupan nelayan tidak sejahtera, padahal potensi laut Indonesia sangat besar.
"Kita lautnya paling besar, justru kemiskinan banyak di para nelayan," katanya di Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), Selasa, 10 November 2015.
Bahkan, di hadapan kader Partai Perindo Jawa Tengah, HT sempat mengucapkan lirik salah satu lagu Koes Plus. "Kita dulu nyanyi bukan lautan tapi hanya kolam susu, kail dan jala cukup menghidupimu," senandung HT dihadapan kader Partai Perindo Jateng.
Namun sayangnya lagu tersebut saat ini tidak sesuai lagi dengan kenyataan. Padahal, potensi Indonesia yang sangat besar dengan beragam sumber daya alam yang melimpah seperti laut yang luas dengan berbagai potensinya. Namun sayangnya, sumber daya alam ini tidak diimbangi dengan pengelolaan manajemen yang baik oleh pemerintah.
Menurut HT apa yang dimiliki negara lain, juga dimiliki Indonesia. Namun, apa yang dimiliki Indonesia tidak dimiliki negara lain. Namun hal tersebut belum dikelola dengan benar.
Sebagai informasi berdasarkan data BPS 2011, sebesar 25% dari masyarakat miskin di Indonesia adalah nelayan.
Dalam temu kader tersebut, HT juga menegaskan basis perjuangan Partai Perindo adalah kesejahterakan Indonesia. Perindo hadir untuk mengatasi kesenjangan sosial yang semakin lama semakin melebar.
Kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah menjadi fokus utama permasalahan bangsa ini yang harus dituntaskan Partai Perindo.
(Teddy Febrianto)
Seahingga mengakibatkan jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin semakin lebar. Misalnya masih banyak kehidupan nelayan tidak sejahtera, padahal potensi laut Indonesia sangat besar.
"Kita lautnya paling besar, justru kemiskinan banyak di para nelayan," katanya di Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), Selasa, 10 November 2015.
Bahkan, di hadapan kader Partai Perindo Jawa Tengah, HT sempat mengucapkan lirik salah satu lagu Koes Plus. "Kita dulu nyanyi bukan lautan tapi hanya kolam susu, kail dan jala cukup menghidupimu," senandung HT dihadapan kader Partai Perindo Jateng.
Namun sayangnya lagu tersebut saat ini tidak sesuai lagi dengan kenyataan. Padahal, potensi Indonesia yang sangat besar dengan beragam sumber daya alam yang melimpah seperti laut yang luas dengan berbagai potensinya. Namun sayangnya, sumber daya alam ini tidak diimbangi dengan pengelolaan manajemen yang baik oleh pemerintah.
Menurut HT apa yang dimiliki negara lain, juga dimiliki Indonesia. Namun, apa yang dimiliki Indonesia tidak dimiliki negara lain. Namun hal tersebut belum dikelola dengan benar.
Sebagai informasi berdasarkan data BPS 2011, sebesar 25% dari masyarakat miskin di Indonesia adalah nelayan.
Dalam temu kader tersebut, HT juga menegaskan basis perjuangan Partai Perindo adalah kesejahterakan Indonesia. Perindo hadir untuk mengatasi kesenjangan sosial yang semakin lama semakin melebar.
Kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah menjadi fokus utama permasalahan bangsa ini yang harus dituntaskan Partai Perindo.
(Teddy Febrianto)
(izz)