Saham Dua Perusahaan Besar Prancis Rontok

Senin, 16 November 2015 - 18:28 WIB
Saham Dua Perusahaan...
Saham Dua Perusahaan Besar Prancis Rontok
A A A
NEW YORK - Pascaserangan bom di Paris, Prancis, saham-saham bursa global berjatuhan karena investor berusaha menyelamatkan aset lindung nilai, seperti obligasi AS dan obligasi pemerintah Eropa.

Dilansir dari Bloomberg, Senin (16/11/2015), saham dua perusahaan besar Prancis turun tajam, yakni maskapai KLM tenggelam sebesar 7% dan Accor, operator hotel terbesar di Eropa, turun sebanyak 9%.

Rangkaian teror yang melanda Paris, Jumat (13/11/2015) malam, membuat indeks di seluruh negara terperosok dalam bentangan terpanjang sejak Agustus lalu.

Namun, setiap gerakan tajam mungkin singkat, dilihat dari insiden teror dalam 15 tahun terakhir di seluruh dunia. Seperti serangan 11 September di New York pada 2001, Standard & Poor 500 merosot 12% dalam lima hari, tetapi pulih dalam waktu satu bulan.

Ayunan serupa terjadi setelah pemboman klub malam di Bali pada 2002, pemboman kereta di Madrid pada 2004, dan serangan di London pada 2005.

Sementara itu, euro jatuh di dekat level terendah sejak April terhadap dolar AS (USD) setelah serangan teror terburuk di Eropa dalam satu dekade, dan investor menilai dampak potensial pada pemulihan yang sudah rapuh di kawasan tersebut.

Bank Sentral Eropa (ECB) telah mempertimbangkan menambah stimulus pada Desember, dan euro turun 5% sejak 22 Oktober 2015, saat Presiden ECB Mario Draghi mengisyaratkan pelonggaran lebih lanjut. Di antara mata uang haven saat ini adalah yen Jepang, dolar AS dan franc Swiss.

Kelompok industri berkinerja terburuk di Eropa saat ini adalah Travel & Leisure, menanggapi kekhawatiran serangan pada Jumat yang menghalangi pengunjung (wisatawan) ke Prancis, sebagai tujuan wisata dan belanja paling populer di dunia.

Sementara aset tradisional emas bangkit dari level terendah dalam lebih dari lima tahun. Komoditas ini telah terpukul oleh perkiraan Federal Reserve (The Fed) yang akan menaikkan suku bunga AS bulan depan.

Analis memperingatkan pelemahan hari ini mungkin tidak bertahan lama, dan emas dapat kehilangan peregangan terpanjang sejak 2000.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1283 seconds (0.1#10.140)