Ini Tantangan Ekonomi 2016 versi OJK
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan ada tiga tantangan ekonomi yang akan dihadapi Indonesia pada 2016.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengemukakan, tantangan pertama, yaitu pemulihan ekonomi di negara maju yang masih melambat, khususnya China sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua dunia.
"Pemulihan ekonomi di negara maju akan berjalan lambat, khususnya China, membayangi ketidakpastian bagi negara berkembang," ujarnya di Jakarta, Kamis (19/11/2015).
Kedua, Muliaman menyampaikan, adanya pelemahan kinerja keuangan korporasi nasional pada semester II tahun ini akibat dampak dari perekonomian global dan domsetik.
Ketiga, lanjut Muliaman, tantangan ekonomi di dalam negeri tak terlepas dari perkembangan tingkat suku bunga acuan beberapa negara di dunia, terutama Amerika Serikat (AS).
"Ketiga, perkembangan tingkat suku bunga global, khususnya AS. Di tengah menghadapi 2016 nanti, ekonomi Indonesia akan lebih baik sesuai perkiraan berbagai organisasi internasional, perkiraan IMF akan tumbuh 5,1% tahun depan dan dari ADB 5,4%," pungkasnya.
Baca:
OJK Segera Luncurkan Masterplan Hadapi Krisis Keuangan
OJK Permudah IPO dan Penerbitan Obligasi Tahun Depan
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengemukakan, tantangan pertama, yaitu pemulihan ekonomi di negara maju yang masih melambat, khususnya China sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua dunia.
"Pemulihan ekonomi di negara maju akan berjalan lambat, khususnya China, membayangi ketidakpastian bagi negara berkembang," ujarnya di Jakarta, Kamis (19/11/2015).
Kedua, Muliaman menyampaikan, adanya pelemahan kinerja keuangan korporasi nasional pada semester II tahun ini akibat dampak dari perekonomian global dan domsetik.
Ketiga, lanjut Muliaman, tantangan ekonomi di dalam negeri tak terlepas dari perkembangan tingkat suku bunga acuan beberapa negara di dunia, terutama Amerika Serikat (AS).
"Ketiga, perkembangan tingkat suku bunga global, khususnya AS. Di tengah menghadapi 2016 nanti, ekonomi Indonesia akan lebih baik sesuai perkiraan berbagai organisasi internasional, perkiraan IMF akan tumbuh 5,1% tahun depan dan dari ADB 5,4%," pungkasnya.
Baca:
OJK Segera Luncurkan Masterplan Hadapi Krisis Keuangan
OJK Permudah IPO dan Penerbitan Obligasi Tahun Depan
(rna)