Konsumsi Ikan Masyarakat Jabar Rendah
A
A
A
DEPOK - Gerakan makan ikan terus digalakkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar). Selain kaya protein, ikan juga menjadi salah satu alternatif pengganti daging.
Namun, Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat mengakui angka konsumsi ikan masyarakat Jabar masih rendah. Kesadaran pentingnya protein hewani dalam ikan yang sedang digenjot pemerintah terhadap masyarakat.
"Kalau di Jawa Barat masih rendah yakni 24,23 kilogram per kapita per tahun. Kami genjot 2016 sebanyak 30 kg," ungkap Kadis Perikanan Provinsi Jawa Barat Jafar Ismail di Bojongsari Depok saat mengunjungi
budidaya ternak lele oleh pelajar, Senin (23/11/2015).
Menurutnya, di Jabar produksi paling dominan disesuaikan wilayah, salah satunya Indramayu. "Di Indramayu udang paling dominan, sudah ekspor. Kalau di Depok memang kekuatannya ikan hias," jelas Jafar.
Salah satu kota di Jabar dengan angka konsumsi ikan masih rendah yakni Kota Depok. Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengakui angka konsumsi ikan masyarakat Depok hanya 25 kg per kapita per tahun.
"Anjurannya 38-40 kg per kapita per tahun. Untuk produksi ikan memang masih kesulitan pakan karena masih impor mahal. Ternak ikan pakai tepung ikan, gimana coba. Masa ikan makan ikan," tukasnya.
Depok juga tengah menggagas Balai Benih Ikan (BBI) untuk pengembangan produksi ikan konsumsi dan ikan hias. "Sedang proses pembangunan, bantuan, dan pendanaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan,"
tandasnya.
Namun, Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat mengakui angka konsumsi ikan masyarakat Jabar masih rendah. Kesadaran pentingnya protein hewani dalam ikan yang sedang digenjot pemerintah terhadap masyarakat.
"Kalau di Jawa Barat masih rendah yakni 24,23 kilogram per kapita per tahun. Kami genjot 2016 sebanyak 30 kg," ungkap Kadis Perikanan Provinsi Jawa Barat Jafar Ismail di Bojongsari Depok saat mengunjungi
budidaya ternak lele oleh pelajar, Senin (23/11/2015).
Menurutnya, di Jabar produksi paling dominan disesuaikan wilayah, salah satunya Indramayu. "Di Indramayu udang paling dominan, sudah ekspor. Kalau di Depok memang kekuatannya ikan hias," jelas Jafar.
Salah satu kota di Jabar dengan angka konsumsi ikan masih rendah yakni Kota Depok. Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail mengakui angka konsumsi ikan masyarakat Depok hanya 25 kg per kapita per tahun.
"Anjurannya 38-40 kg per kapita per tahun. Untuk produksi ikan memang masih kesulitan pakan karena masih impor mahal. Ternak ikan pakai tepung ikan, gimana coba. Masa ikan makan ikan," tukasnya.
Depok juga tengah menggagas Balai Benih Ikan (BBI) untuk pengembangan produksi ikan konsumsi dan ikan hias. "Sedang proses pembangunan, bantuan, dan pendanaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan,"
tandasnya.
(izz)