Meski Ada Pandemi, Nilai Ekspor Perikanan Meningkat Jadi USD1,24 Miliar

Sabtu, 18 April 2020 - 11:10 WIB
loading...
Meski Ada Pandemi, Nilai...
Ilustrasi ekspor perikanan Indonesia. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Dampak pandemi virus corona ternyata tak sepenuhnya memukul seluruh lapisan sektor ekonomi. Hal ini dibuktikan dari hasil ekspor perikanan yang malah tumbuh positif.

Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor hasil perikanan Indonesia pada Maret 2020 mencapai USD427,71 juta atau meningkat 6,34% dibanding ekspor Februari 2020. Sementara dibanding Maret 2019, meningkat 3,92%.

"Volume ekspor hasil perikanan Indonesia pada Maret 2020 mencapai 105,20 ribu ton atau meningkat 15,37% dibanding ekspor Februari 2020. Jika dibandingkan Maret 2019, meningkat 4,89%," jelas Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Nilanto Perbowo, di Jakarta, Sabtu (18/4/2020).

Secara kumulatif, lanjut Nilanto, nilai ekspor Indonesia selama Januari-Maret 2020 mencapai USD1,24 miliar atau meningkat 9,82% dibanding periode yang sama tahun 2019. Demikian pula volume ekspor Januari-Maret 2020 mencapai 295,13 ribu ton atau meningkat 10,96% dibanding periode yang sama tahun 2019.

Untuk negara tujuan ekspor, Amerika Serikat menempati urutan pertama dari lima negara tujuan utama selama Januari-Maret 2020. Nilai ekspor ke negeri Paman Sam tersebut mencapai USD508,67 juta (40,97%). Di peringkat kedua China dengan nilai USD173,22 juta (13,95%). Ketiga, negara-negara di ASEAN dengan nilai USD162,29 juta (13,07%).

Selanjutnya, Jepang dengan nilai USD143,82 juta (11,59%), dan Uni Eropa dengan nilai USD82,05 juta (6,61%) melengkapi daftar keempat dan kelima.

Dari sisi komoditas, udang mendominasi ekspor ke negara-negara tersebut dengan nilai mencapai USD466,24 juta (37,56%). Disusul tuna-tongkol-cakalang (TTC) dengan nilai USD 176,63 juta (14,23%). Kemudian cumi-sotong-gurita dengan nilai USD 131,94 juta (10,63%), rajungan-kepiting dengan nilai USD105,32 juta (8,48%) dan rumput laut dengan nilai USD53,75 juta (4,33%).

Nilanto memaparkan, kenaikan nilai ekspor perikanan Indonesia selama periode Januari-Maret 2020 dipengaruhi oleh penutupan dan pembatasan impor ke China sejak awal tahun 2020 akibat wabah virus corona di negara tersebut.

Alhasil, peristiwa ini menyebabkan aktifitas negara-negara eksportir seperti Indonesia juga membelokan arah ekspor ke pasar AS dan Eropa sebagai pasar terbesar untuk komoditas udang dan TTC. Tak hanya itu, kenaikan ekspor terutama untuk bahan baku olahan, pasokan ritel, ikan yang siap saji dan tahan lama seperti ikan kaleng.

"Selain mengalihkan ekspor dari China ke AS dan Eropa, Indonesia juga memanfaatkan dengan mengisi pangsa pasar ekspor milik China yang menurun akibat pendemi Covid-19. Sebelum terjadi pandemi Covid-19, China merupakan eksportir produk perikanan terbesar di dunia," tandasnya.
(bon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kerugian Akibat Pagar...
Kerugian Akibat Pagar Laut Ditaksir Miliaran, Pemilik Hanya Didenda Rp18 Juta! Adilkah?
Dukung Hilirisasi Perikanan,...
Dukung Hilirisasi Perikanan, KKP Siapkan Sistem Informasi Cold Storage
Sengkarut Kasus Pagar...
Sengkarut Kasus Pagar Laut, Siapa Dalang di Belakang Pembuatnya?
Pagar Laut Tangerang...
Pagar Laut Tangerang Dibongkar Bertahap, Target Selesai Paling Lama 15 Hari
KKP Gagalkan Penyelundupan...
KKP Gagalkan Penyelundupan Benih Bening Lobster Senilai Rp7,5 Miliar
Memperkuat Ketahanan...
Memperkuat Ketahanan Pangan dan Ekonomi Rakyat Melalui Perikanan Tangkap dan Budidaya
Nilai Ekspor Ikan Indonesia...
Nilai Ekspor Ikan Indonesia di Paruh Pertama 2024 Capai Rp44,24 Triliun
Tak Hanya Kenalkan Tuna...
Tak Hanya Kenalkan Tuna Indonesia, Aruna Ramaikan SENA 2024 di Boston
Soal Suap Perusahaan...
Soal Suap Perusahaan Jerman SAP ke Pejabat Indonesia, Begini Respons Jubir Menteri KKP
Rekomendasi
Anggota DPRD Sulut Normans...
Anggota DPRD Sulut Normans Luntungan Reses di Sitaro, Dorong Peningkatan Kualitas dan Harga Pala
Nyawa di Ujung Tanduk:...
Nyawa di Ujung Tanduk: Mengapa Sabuk Pengaman Wajib Hukumnya di Bus?
Sinopsis Sinetron Kasih...
Sinopsis Sinetron Kasih Jannah Eps 29: Penolakan Adopsi Kasih
Berita Terkini
Ratusan Perusahaan Barat...
Ratusan Perusahaan Barat Angkat Kaki dari Rusia, Putin Tutup Pintu Buat Kembali
11 menit yang lalu
Sritex Bangkit Lagi,...
Sritex Bangkit Lagi, Dikabarkan Bakal Kembali Beroperasi Setelah Lebaran
48 menit yang lalu
Tingkatkan Pengawasan...
Tingkatkan Pengawasan BBM, Pertamina Tindak SPBU Nakal di Bogor
1 jam yang lalu
Ramadan Momentum Pertamina...
Ramadan Momentum Pertamina Patra Niaga Tingkatkan Layanan di SPBU
1 jam yang lalu
5 Kereta Ekonomi Paling...
5 Kereta Ekonomi Paling Diminati saat Mudik Lebaran 2025, Ada 127 Perjalanan per Hari
2 jam yang lalu
IHSG Masih Memerah di...
IHSG Masih Memerah di 6.221, Cek Saham Apa Saja yang Pesakitan
3 jam yang lalu
Infografis
Nilai Transaksi Janggal...
Nilai Transaksi Janggal Rafael Alun Lebih dari Rp500 Miliar
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved