BNI Alokasikan Capex Rp3 Triliun pada 2016
BNI Alokasikan Capex Rp3 Triliun pada 2016
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp3 triliun pada 2016, yang akan digunakan untuk membeli kantor dan meningkatkan teknologi.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengemukakan, anggaran belanja modal pada 2016 sama dengan tahun ini, yakni sebesar Rp3 triliun.
"Relatif tidak signifikan pertumbuhannya tahun depan, tahun ini terhitung tinggi karena ambil alih gedung dari dana pensiun, jadi tinggi," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (25/11/2015).
Menurutnya, pembelian kantor dibutuhkan karena sampai saat ini masih banyak yang dalam masa sewa, sehingga sudah tepat memiliki sendiri.
"Beli kantor karena banyak kantor-kantor kita statusnya sewa ya. Mungkin saat yang tepat untuk miliki sendiri," kata Baiquni.
Sementara, penambahan kantor untuk mendorong sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dinilainya masih belum perlu.
"Sebenarnya untuk meningkatkan sektor UMKM tidak banyak kantor, tapi tambah personel perkreditan. Kita sudah ada banyak sentra kredit, ini kita berdayakan," pungkasnya.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengemukakan, anggaran belanja modal pada 2016 sama dengan tahun ini, yakni sebesar Rp3 triliun.
"Relatif tidak signifikan pertumbuhannya tahun depan, tahun ini terhitung tinggi karena ambil alih gedung dari dana pensiun, jadi tinggi," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (25/11/2015).
Menurutnya, pembelian kantor dibutuhkan karena sampai saat ini masih banyak yang dalam masa sewa, sehingga sudah tepat memiliki sendiri.
"Beli kantor karena banyak kantor-kantor kita statusnya sewa ya. Mungkin saat yang tepat untuk miliki sendiri," kata Baiquni.
Sementara, penambahan kantor untuk mendorong sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dinilainya masih belum perlu.
"Sebenarnya untuk meningkatkan sektor UMKM tidak banyak kantor, tapi tambah personel perkreditan. Kita sudah ada banyak sentra kredit, ini kita berdayakan," pungkasnya.
(dmd)
Explore More