BTN Lakukan Akad Kredit 6.600 KPR dalam Sehari

Rabu, 25 November 2015 - 13:09 WIB
BTN Lakukan Akad Kredit 6.600 KPR dalam Sehari
BTN Lakukan Akad Kredit 6.600 KPR dalam Sehari
A A A
MAKASSAR - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) melakukan akad kredit 6.600 KPR di beberapa kantor cabang yang dilakukan secara serentak dalam sehari.

Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan, hal ini inisiatif korporasi dalam mendorong program satu juta rumah. Menurutnya, 6.600 debitur proses akad kredit KPR dalam sehari sangat luar biasa, sekaligus menjawab BTN dalam kondisi pendanaan yang sangat aman dan siap mendukung program satu juta rumah.

"Sejak awal kami menegaskan siap menjadi motor penggerak program satu juta rumah. Meskipun demikian, karena ini bukan tugas dan tanggung jawab BTN sendiri, maka semua pihak terkait di negeri ini harus memberikan dukungan karena ini program pemerintah untuk rakyat," tutur dia dalam rilisnya, Rabu (25/11/2015).

BTN sebelumnya telah melakukan hal sama untuk salah satu kantor cabang di Tangerang dengan realisasi kredit sebanyak 1.000 KPR dalam sehari. Pada 2010 BTN juga pernah melakukan realisasi kredit sebanyak 5.557 dalam sehari. Realisasi kredit ini tercatat dalam MURI sebagai realisasi kredit terbanyak dalam sehari.

"Jadi yang kami lakukan hari ini adalah akad kredit KPR terbanyak sepanjang sejarah dengan jumlah 6.600 KPR dalam sehari." ujarnya.

Hal itu bertepatan dengan hari ulang tahun KPR ke-39 yang jatuh pada 10 Desember. Pihaknya akan mematenkannya dalam Museum Rekor Indoesia (MURI) sebagai bank dengan akad kredit terbanyak dalam sehari. "Rekor ini mengalahkan apa yang sudah kami dapatkan pada 2010," ucap Maryono.

Model seperti yang dilakukannya memberikan ruang kesiapan para pelaku pembangunan perumahan dan bank termasuk pihak terkait dalam pembiayaan perumahan. Ini akan menjadi pendorong semangat dalam pembiayaan perumahan terpacu untuk merealisasikannya.

Diam mengatakan, ruang kredit untuk tumbuh akan terbuka dan peluang masyarakat punya rumah juga akan terbuka. Termasuk dalam hal ini bisnis para pengembang akan berpotensi untuk tumbuh.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6278 seconds (0.1#10.140)