BNI Bidik Salurkan KUR Rp9 Triliun pada 2016
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) membidik penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2016 meningkat tiga kali lipat dari target tahun ini menjadi Rp9 triliun.
"Kita akan mengutamakan kredit ritel, karena kita memang kuatnya di situ, " ujar Direktur Utama BNI Achmad Baiquni di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (25/11/2015).
Sementara, perseroan menargetkan hingga akhir tahun ini penyaluran KUR bisa mencapai Rp3 triliun sebelum tutup tahun atau pascakebijakan pemerintah yang dimulai September lalu.
Baiquni memaparkan, sebesar Rp2 triliun merupakan porsi untuk ritel dan sebesar Rp1 triliun sisanya diperuntukkan untuk usaha kecil dan menengah (UKM).
Adapun hingga pertengahan November lalu, BNI sudah menyalurkan kredit ritel sebesar Rp1,5 triliun. "Kalau ritel optimistis akan tercapai target sampai akhir tahun," tuturnya.
Sementara itu, target KUR untuk UKM yang sebesar Rp1 triliun, menurut Baiquni, cukup sulit untuk dicapai. Dia menjelaskan, kekuatan kredit BNI bukan ditopang sektor UKM, melainkan ritel sehingga sektor ini yang kemudian jadi sasaran utama. "Kita agak kesulitan karena kita tidak punya outlet untuk menyalurkannya," jelas Baiquni.
BNI menargetkan pertumbuhan kredit tahun depan bisa mencapai di kisaran 14%-16% atau lebih tinggi dari perkiraan Bank Indonesia yang sebesar 12-14%. "BNI optimis kita bisa tumbuh lebih dari proyeksi BI," pungkasnya.
"Kita akan mengutamakan kredit ritel, karena kita memang kuatnya di situ, " ujar Direktur Utama BNI Achmad Baiquni di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (25/11/2015).
Sementara, perseroan menargetkan hingga akhir tahun ini penyaluran KUR bisa mencapai Rp3 triliun sebelum tutup tahun atau pascakebijakan pemerintah yang dimulai September lalu.
Baiquni memaparkan, sebesar Rp2 triliun merupakan porsi untuk ritel dan sebesar Rp1 triliun sisanya diperuntukkan untuk usaha kecil dan menengah (UKM).
Adapun hingga pertengahan November lalu, BNI sudah menyalurkan kredit ritel sebesar Rp1,5 triliun. "Kalau ritel optimistis akan tercapai target sampai akhir tahun," tuturnya.
Sementara itu, target KUR untuk UKM yang sebesar Rp1 triliun, menurut Baiquni, cukup sulit untuk dicapai. Dia menjelaskan, kekuatan kredit BNI bukan ditopang sektor UKM, melainkan ritel sehingga sektor ini yang kemudian jadi sasaran utama. "Kita agak kesulitan karena kita tidak punya outlet untuk menyalurkannya," jelas Baiquni.
BNI menargetkan pertumbuhan kredit tahun depan bisa mencapai di kisaran 14%-16% atau lebih tinggi dari perkiraan Bank Indonesia yang sebesar 12-14%. "BNI optimis kita bisa tumbuh lebih dari proyeksi BI," pungkasnya.
(dmd)